Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Meningkat Saat Ganjil Genap, Transjakarta Tambah Armada di Cibubur

Kompas.com - 16/04/2018, 11:43 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari pertama uji coba paket kebijakan ganjil genap dan lajur khusus bus di ruas Jagorawi pada pintu Cibubur 2, berdampak pada peningkatan penumpang bus Transjakarta di Halte Cibubur.

Sejak pukul 06.30-08.30 terlihat antrean masyarakat mengular di badan jalan. Saat dikonformasi, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTK) Bambang Prihartono mengatakan sudah mengkoordinasikan masalah ini kepada Transjakarta. 

"Transjakarta tadi sudah kami kontak untuk tambah armada agar bisa melayani masyarakat. Kalau dari kami ada bus JR Conection 20 unit," ucapnya kepad media di Cibubur, Senin (16/4/2018).

Baca juga : BPTJ Minta Pemprov DKI Majukan Waktu Ganjil Genap di Sudirman-Thamrin

Secara terpisah, peningkatan penumpang juga diakui Koordinator Wilayah Transjakarta Agung, yang bertugas di halte Cibubur.

"Kalau untuk jumlah pelanggan hari ini cukup meningkat dari biasanya," kata Agung,

Menurutnya, peningkatan penumpang kurang pada hari pertama penerapan ganjil gepan cukup signifikan. Bila biasanya pengguna layanan trayek Cibubur-BKN pada pukul 06.00-09.00 WIB sekitar seribu orang, hari ini meningkat 50 persen.

"Biasanya sekitar seribu orang yang naik. Sekarang lebih dari seribuan sebelum 09.00 WIB," katanya.

Meningkatnya jumlah penumpang akhirnya diakomdasi dengan penambahan jumlah armada. Agung mengatakan Transjakarta menambah sembilan unit bus dari sebelumnya yang hanya empat unit.

"Awal biasanya empat, kita tambah jadi tujuh bus. Lalu karena masih kurang, kita tambah jadi sembilan bus,," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com