Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Evaluasi Ganjil Genap di Tol Jagorawi dan Jakarta-Tangerang

Kompas.com - 16/04/2018, 19:01 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengungkapkan hasil evaluasi terhadap uji coba hari pertama ganjil genap di ruas Tol Jakarta Bogor Ciawi (Jagorawi) dan Tol Jakarta-Tangerang (Janger).

Menurut Bambang, masih ada kepadatan yang terjadi, khususnya untuk di Tangerang. "Tol Janger masih belum efektif, tadi saya coba lewat sana tapi kepadatan masih terjadi. Masih banyak juga masyarakat belum tahu implementasi kebijakan ini, padahal sudah ada informasi sebelumnya," kata Bambang, kepada wartawan, di Cibubur, Senin (16/4/2018).

Sementara untuk Jagorawi, pada pintu Tol Cibubur 2, menurutnya telah terjadi pergeseran pola perjalan masyarakat. Bila semula menumpuk di pukul 06.00 WIB, saat ini masyarakat berangkat jauh lebih pagi.

"Dari hasil koordinasi, kabarnya banyak masyarakat yang berangkat lebih pagi di Cibubur. Jadi sejak pukul 05.00 WIB, sudah mulai padat, ini bagus karena membagi beban jalan," ucapnya.

Dia mengatakan, selain mengurai kemacetan, salah satu tujuan diberlakukannya kebijakan ganjil genap, pembatasan angkutan berat, dan lajur khusus bus di beberapa pintu tol, adalah untuk meningkatkan kecepatan laju kendaraan.

Pihaknya menargetkan, kecepatan kendaraan di semua ruas jalan yang diberlakukan kebijakan tersebut, bisa meningkat menjadi 40 persen. "Dengan paket kebijakan yang diterapkan, ditargetkan kecepatan kendaraan bisa meningkat hingga 40 persen," ujar Bambang.

Harapannya peningkatan kecepatan kendaraan itu terutama saat regulasi tersebut berjalan pada pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Menurut dia, saat ini kecepatan rata-rata kendaraan hanya 20-30 kilometer per jam (KPJ).

Jika target naik 40 persen, menurut dia kecepatan kendaraan bisa menjadi 40-50 kilometer per jam. "Kalau naik 40 persen, jadi kecepatan bisa bertambah menjadi 40 sampai 50 KPJ, karena key performance indicator (KPI) jalan tol itu harusnya 60 KPJ," papar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com