JAKARTA, KOMPAS.com - Stedi Repki Watung (37), pria yang mengaku sebagai korban persekusi saat car free day (CFD) oleh kelompok berkaus #2019GantiPresiden, mengaku masih merasa takut jika berada di arena CFD setelah insiden yang dialaminya.
"Tidak trauma, tetapi rasa takut tetap masih ada," ucap Stedi setelah memberikan keterangan kepada polisi di Dedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin (7/5/2018).
Baca juga : Ketika Nasihat Sandiaga soal CFD Tak Diindahkan M Taufik...
Stedi menceritakan, saat peristiwa itu, segerombol orang dengan kaus bertagar 2019GantiPresiden menghadangnya dan berseru meminta dia membuka baju. Saat itu, Stedi mengenakan kaus #DiaSibukKerja.
"Lalu saya ditanya dibayar berapa, ada yang menyebut kecebong segala macam. Mau dibawa ke Bekasi-lah. Buat apa, saya kan warga DKI Jakarta," ujar Stedi.
Ia mengaku datang ke CFD karena diajak aktivis Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman). Stedi menolak disebut satu kelompok dengan Susi Ferawati, korban persekusi yang datang ke CFD bersama anaknya. Video Fera yang diduga dipersekusi itu pun viral di media sosial.
Baca juga : Kata Sandiaga, Belum Ada Laporan Kegiatan Politik di CFD 6 Mei
Adapun Stedi melaporkan dugaan persekusi yang ia alami pada saat car free day (CFD), Minggu (29/4/2018), pada Senin (30/4/2018).
Laporan Stedi tersebut tertuang dalam laporan polisi nomor TBL/2362/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 30 April 2018. Pelaku dalam kasus ini masih dalam penyelidikan.
Perkara yang dilaporkan adalah perbuatan yang tidak menyenangkan disertai ancaman kekerasan dengan Pasal 335 KUHP.