Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Uang, ATM di Masjid Raya Bintaro Ini Berisi Beras untuk Dhuafa

Kompas.com - 28/05/2018, 15:21 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai cara dapat dilakukan untuk bersedekah atau menolong orang kurang mampu. Misalnya saja seperti yang dilakukan pengurus Masjid Raya Bintaro, Jalan Maleo Raya Sektor 9, Tangerang Selatan.

Di masjid ini, terdapat sebuah mesin Anjungan Terima Mandiri (ATM) yang mengeluarkan beras. ATM ini dikhususkan bagi kaum dhuafa yang berada di sekitar kawasan masjid.

Kepala Bidang Peribadahan dan Sosial Masjid Raya Bintaro, Usman Shofi mengatakan, ide awal tercetusnya ATM beras tersebut untuk membantu kaum dhuafa yang kekurangan. Adapun program ini telah direncanakan sebelum bulan puasa.

"Ini kan sebelum Ramadhan sudah digagas untuk diadakannya ATM beras untuk membantu saudara-saudara kita yang tidak mampu dari kalangan dhuafa, miskin yang ada di sekitar kawasan masjid," ujar Usman saat berbincang dengan Kompas.com di Masjid Raya Bintaro, Senin (28/5/2018).

Baca juga: Sumringahnya Mbah Amini dapat Bantuan 10 Kg Beras dari Pemerintah

Masjid Raya Bintaro, Tangerang Selatan menyediakan sebuah mesin ATM beras yang diperuntukan untuk kaum dhuafa, Senin (28/5/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Masjid Raya Bintaro, Tangerang Selatan menyediakan sebuah mesin ATM beras yang diperuntukan untuk kaum dhuafa, Senin (28/5/2018).

Usman mengatakan, remaja masjid dibantu lembaga Dompet Dhuafa menyeleksi warga yang benar-benar membutuhkan program tersebut.

Saat ini warga yang bisa mengakses ATM beras masih kurang dari 100 kepala keluarga. Adapun tiap keluarga diberikan sebuah kartu yang bisa digunakan untuk mendapatkan beras. Warga hanya perlu tap kartu tersebut di mesin yang telah disediakan.

Baca juga: Cerita Jusuf Hamka, Pendiri Warung Nasi Kuning Rp 3.000 Makan Sepuasnya

Beras yang keluar sesuai dengan kebutuhan keluarga tersebut. Adapun setiap keluarga mendapat jumlah beras yang berbeda yang bergantung dari kebutuhan keluarga tersebut.

"Ada yang 2 liter, ada 4 liter, bahkan ada yang 6 liter. Tergantung dari kebutuhan keluarga itu. Itu kenapa pada saat pendataan, dicatat kebutuhan mereka," ujar Usman.

Masjid Raya Bintaro, Tangerang Selatan menyediakan sebuah mesin ATM beras yang diperuntukan untuk kaum dhuafa, Senin (28/5/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Masjid Raya Bintaro, Tangerang Selatan menyediakan sebuah mesin ATM beras yang diperuntukan untuk kaum dhuafa, Senin (28/5/2018).

Dalam sehari, warga hanya bisa menggunakan ATM tersebut sekali. Mesin baru bisa diakses setelah pukul 06.00. Usman mengatakan, waktu tersebut disepakati agar warga bisa sekaligus shalat subuh terlebih dahulu di masjid.

"Jadi selain mendapatkan beras, mereka juga mendapatkan siraman rohani," ujar Usman.

Baca juga: Mak Onih, Orang Pertama yang Pakai ATM Beras Gratis di Purwakarta


Mendapatkan donasi

Usman menjelaskan, penyediaan mesin ATM dan beras berasal dari donasi jemaah dan sejumlah komunitas. Hingga saat ini, kata Usman, pihaknya belum pernah mengeluarkan uang untuk membeli beras.

Seluruh kebutuhan beras berasal dari pihak-pihak yang berdonasi. Adapun mesin tersebut memiliki kapasitas 200 kilogram beras yang diisi setiap dua hingga tiga hari sekali.

"Saat ini mesinnya masih satu, doakan saja untuk hari-hari berikutnya bisa bertambah," ujar Usman.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com