Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rela Mengantre dari Subuh Demi Daging Murah...

Kompas.com - 09/06/2018, 17:22 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ibu-ibu dan bapak-bapak mengantre hingga lantai dua Blok A Pasar Kebayoran Lama, Sabtu (9/6/2018).

Mereka di sana untuk memanfaatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anak, untuk membeli daging dengan harga Rp 35.000 per kilogram.

"Sudah dari subuh saya ngantre," kata Ida, seorang ibu rumah tangga, Sabtu siang.

Ida yang tinggal di Palmerah mengaku dirinya sudah mengantre di Pasar Palmerah sejak pagi tadi. Namun, belum habis antrean, persediaan daging sudah ludes.

Baca juga: Sandi: Daging Murah Harus Berkualitas Baik, Nanti Kami Cek Pemasoknya

 

Ia pun bergeser ke Pasar Kebayoran Lama yang dapat jatah persediaan daging sapi lebih banyak. "Sudah tiga jam antre nih di Kebayoran Lama," ujar Ida.

Tak hanya Ida, Rosna yang juga warga Palmerah mengaku rela mengantre berjam-jam karena selisih harga yang jauh lebih murah.

"Kalau daging (bukan subsidi) di sini saja sudah Rp 130.000 per kilo, enggak apa-apa dah lama ngantre, yang penting dapat murah," ujar Rosna.

Mengganti daging beku 

Bersamaan dengan antrean daging bersubsidi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tengah meresmikan kios daging besutan anggota OK OCE.

Baca juga: Jaminan Sandiaga untuk Daging Murah dan Harapan pada PD Dharma Jaya

 

Toko itu menjual berbagai jenis daging sapi beku dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Bulog sebesar Rp 80.000 per kilogram.

Sandiaga mengatakan, daging yang dijual OK OCE ini bisa menjadi solusi atas mahalnya harga daging yang persediaannya juga menipis di pasar-pasar.

"Ini merupakan sinergi BUMD PD Pasar Jaya, (jajaran Pemprov DKI Jakarta) di wilayah dan juga Gerakan OK OCE, (yakni) para pengusahanya. Jadi, kami harus pastikan daging tersedia di sini, harganya terjangkau, dan kami juga ingin ini hadir di 44 lokasi (pasar) lainnya di seluruh wilayah Jakarta,” ujar dia.

Baca juga: Sandiaga Pastikan Subsidi Daging Murah untuk Penerima KJP Aman

Sandiaga berharap, ke depan Toko Daging OK OCE ini juga dapat menyediakan daging sapi segar, selain daging sapi beku. Ini mengingat banyak ibu rumah tangga yang enggan membeli daging beku.

"PR kita adalah daging segar, ini yang baru dimulai didorong di Dharma Jaya, kita ada kerja sama juga dengan NTT untuk hadirkan daging sapi. Kita harapkan juga daging segar bisa dihadirkan juga selain daging beku. Daging segar tentunya agak lebih mahal harganya, sekarang ini dipasaran sekitar 120.000 (per kg),” ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com