Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Mendikbud Muhadjir Berkali-kali Bilang Hanya Lanjutkan Program Anies...

Kompas.com - 30/06/2018, 14:34 WIB
Jessi Carina,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi berkali-kali menyebut dirinya hanya melanjutkan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan waktu dulu menjabat sebagai Mendikbud.

Hal ini dia ungkapkan saat menghadiri pencanangan revitalisasi SMK di Jakarta yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Pencanangan revitalisasi SMK itu dilakukan untuk menjalankan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016.

Dalam sambutannya, Anies mengenang prosesnya mengusulkan materi dari Inpres tersebut.

"Pak Menteri buat saya pribadi, saya rasanya menyaksikan tuntas. Karena Inpres ini nomor 9 tahun 2016, usulannya saya yang tanda tangan waktu itu bulan Februari 2015. Waktu itu kita kerja siang malam," ujar Anies dalam acara pencanangan di SMK Negeri 26 Jakarta, Jalan Balai Pustaka Baru, Sabtu (30/6/2018).

Baca juga: Mulai Revitalisasi SMK, Anies Merasa Tuntaskan Kerjanya di Kemendikbud Dulu

Saat memberi sambutan, giliran Muhadjir yang membahas hal tersebut. Dia membenarkan bahwa penggodokan Inpres Nomor 9 Tahun 2016 ini sudah dilakukan sejak Anies jadi Mendikbud.

Dia mengaku hanya tinggal melanjutkan saja.

"Jadi Inpres itu sebetulnya sudah digodok ketika beliau masih menjabat sebagai menteri dan kemudian saya tinggal melanjutkan saja akhir 2016. Dan itu baru bisa dieksekusi awal tahun 2017," ujar Muhadjir.

Karena umur Inpresnya baru satu tahun, Muhadjir mengatakan, sosialisasinya belum masif dan belum banyak dikerjakan.

Dia bersyukur Provinsi DKI Jakarta menjadi pelopor implementasi Inpres tersebut.

DKI Jakarta dinilai sudah ideal untuk dijadikan pilot project program ini. Sebab jumlah perusahaan atau industri yang ada berimbang dengan jumlah lulusan SMK.

Jumlah siswa SMK harus diperbanyak. Selain itu, dunia usaha juga harus terbuka menerima lulusan siswa SMK ini.

Apalagi, pemimpinnya saat ini adalah orang yang menggodok cikal bakal Inpres ini.

Muhadjir mengatakan, Anies harus berhasil membawa DKI Jakarta sukses dalam program revitalisasi SMK.

Saat membicarakan ini, dia kembali menyinggung dirinya yang hanya melanjutkan kerja Anies.

"Ini dulu kan juga merupakan tugas dari Pak Gubernur, saya kan tinggal melanjutkan saja. Karena itu kalau DKI ini tidak bisa menjadi contoh yang bagus, nanti tanggung jawabnya Pak Gubernur," kata Muhadjir.

"Karena beliau harus memberikan contoh yang betul-betul apa yang menjadi komitmen beliau sewaktu menjadi Mendikbud. Begitu Pak gub ya? Tepuk tangan untuk Pak Gub," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com