Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begal di Pondok Indah Ditangkap, Korban Sakit Hati Sepedanya Cuma Dijual Rp 1 Juta

Kompas.com - 03/07/2018, 22:02 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian menangkap pelaku begal yang mengambil sepeda senilai Rp 35 juta milik Robertus Soutwell Bougie Hartono. Peristiwa perampokan itu terjadi di kawasan Pondok Indah, Sabtu (30/6/2018).

"Benar (sudah ditangkap). Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (3/7/2018).

Berdasarkan keterangan Bougie, begal beraksi dengan modus pura-pura menanyakan arah jalan kepadanya. Saat itu, dia sedang menunggu temannya di sekitar bundaran Pondok Indah sambil memarkirkan sepedanya.

"Tiba-tiba ada motor dengan dua cowok ABG, datang dari arah berlawanan. Mereka clingak clinguk gitu, terus sok nanya arah. Saya pikir mereka takut polisi," ungkap Bougie saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Cegah Penjambretan dan Begal, Polisi Gelar Operasi Kewilayahan

Tak disangka, salah satu pelaku mengeluarkan celurit dari tas selempangnya. Pelaku awalnya meminta ponsel dan uang korban. Bougie pun memberikannya. 

Sesaat setelah itu, pelaku berhenti dan meminta sepeda Bougie.

"Tiba-tiba yang suduk di depan bilang eh itu sepedanya bagus, sikat saja sekalian. Saya awalnya bercandain kalau sepeda saya tuh cuma sejuta, sejuta juga belum tentu laku," ungkapnya.

Namun, pelaku tetap membawa kabur sepeda korban. Atas kejadian ini, Bougie pun melaporkannya ke Polsek Kebayoran Lama. Pada hari ini, Selasa (3/7/2018), dia pun dihubungi Polsek Cilandak yang memberitahukan pelakunya sudah ditangkap.

Ia harus datang ke kantor polisi untuk mengklarifikasi apakah benar pelaku yang ditangkap adalah yang mengambil sepedanya.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Perintahkan Tembak Begal dan Jambret yang Melawan

Sesampainya di Polsek Cilandak, Bougie mengatakan bahwa ia bertemu dengan banyak korban lainnya di Polsek Cilandak.

"Jadi mereka itu komplotan 6 atau 7 orang. Saya di sana bertemu banyak korban. Sebagian korban sih diambil hp ya," tambah Bougie.

Ia mengaku sempat ngobrol dengan para pelaku dan menanyakan keberadaan sepedanya.

"Saat sampai di Polsek Cilandak, saya langsung tanya ke pelaku tentang sepeda saya. Pelaku mengaku sudah menjual di pasar loak bawah flyover Kebayoran Baru," ujarnya.

Baca juga: Polisi Tembak Begal Spesialis GOR dan Stadion di Karawang

Bougie mengaku sakit hati saat mengetahui harga jual sepedanya. Ia mengaku membeli sepeda tersebut dengan harga puluhan juta.

"Saya belinya Rp 35 juta walaupun barang second. Tapi ini dijual sejuta, beli bannya saja enggak bisa. Sakit hati saya mbak," tambahnya.

Namun, ia mengaku maklum jika pelaku menjual dengan harga sejuta karena awalnya dia memang berkata pada pelaku bahwa sepedanya hanya laku sejuta.

"Saya kan awalnya emang bercandain kalau sepeda saya tuh cuma sejuta, sejuta juga belum tentu laku. Tapi saya enggak nyangka beneran dijual segitu. Saya sih maklum karena mereka tuh masih kelihatan ABG," ungkap Bougie.

Kompas TV Korban kemudian melaporkan kejadian yang dialaminya ke petugas kepolisian di pos pam mudik lebaran kawasan Cibitung dan Polsek Cikarang Barat. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com