Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Jakarnaval Pernah Disoroti Ahok, Sandiaga Bilang Dirinya Hemat

Kompas.com - 04/07/2018, 15:50 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tersenyum ketika ditanya anggaran Jakarnaval 2018.

 

Mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pernah menghentikan penyelenggaraan Jakarnaval karena nilai anggarannya yang melejit.

Sandiaga memastikan anggarannya lebih murah dibandingkan anggaran Jakarnaval dua tahun lalu.

Baca juga: Dua Tahun Dimatikan Ahok, Jakarnaval Kembali Digelar Akhir Pekan Ini

"Saya orangnya paling hemat, jadi hemat itu ada selalu dalam (diri saya), tetapi bukan artinya terus karena kita ingin pengurangan anggaran atau penghematan, terus engagement masyarakat itu dikorbankan, engagement of the art community dikorbankan," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).

Acara ini terakhir kali digelar pada 2015.

Kemudian, Ahok mencoret anggaran festival dan mengalihkannya ke anggaran infrastruktur.

Baca juga: Ahok: Banyak Enggak Turis Asing ke Jakarnaval? Enggak Ada

Anggaran Jakarnaval 2015 mencapai Rp 8 miliar. Sementara, anggaran Jakarnaval 2018 yaitu Rp 3,7 miliar.

"Jadi luar biasa sekali pengurangannya dari budget yang terakhir, ini 50 persen lebih murah," ujarnya. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati mengatakan, kegiatan ini tidak hanya dirindukan masyarakat.

Baca juga: Merasa Dijemur 2,5 Jam, Tamu-tamu Mengeluh ke Ahok soal Jakarnaval

Seniman-seniman yang ingin mengekspresikan diri dalam karnaval ini juga merasakan hal yang sama. 

"Nanti ada beberapa SKPD yang akan ikut pawai, mereka akan memperlihatkan selama 3 tahun terakhir ini apa yang telah mereka perbuat, apa kekuatan divisi yang mereka punya, armada apa yang telah mereka beli. Itu akan diperlihatkan di sini," kata Tinia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com