Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjambret di Cempaka Putih Incar Korban Perempuan yang Pakai Tas Tangan

Kompas.com - 09/07/2018, 13:16 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SH (27), pelaku penjambretan di Cempaka Putih menyasar perempuan sebagai korbannya. SH mengaku telah delapan kali melakukan aksinya di daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.

Aksi terakhir mengakibatkan korbannya yang merupakan penumpang ojek online, Warsilah (37), tewas. Warsilah tewas karena terjatuh dari motor saat berusaha mempertahankan tas yang hendak dirampas SH di Cempaka Putih, Minggu (1/7/2018).

"Biasanya target saya cewek, Pak, karena tasnya enggak dipegang," ujar SH di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).

Baca juga: Penjambret di Cempaka Putih Tahu Korbannya Tewas 3 Hari Setelah Kejadian

SH mengatakan, sebelum melakukan aksi, SH terlebih dahulu mengintai korbannya beberapa kilometer dari lokasi eksekusi. SH akan memilih koban wanita yang meletakkan tas di pangkuan, atau tas tangan yang dipegang di sisi kiri atau kanan.

Hal tersebut dilakukan SH ke Warsilah. Sekitar 3 kilometer sebelum lokasi kejadian, SH telah memantau dan membuntuti Warsilah karena melihat tas diletakan di pangkuannya.

"Saya ambil karena tasnya enggak dipegang. Tapi kalau tas di belakang (tas ransel), enggak, susah," ujar SH.

Baca juga: Penjambret di Cempaka Putih Merasa Diikuti Bayang-bayang Korban

SH merupakan pelaku yang menjambret Warsilah di Cempaka Putih. Warsilah tewas karena terjatuh saat mempertahankan tasnya yang hendak dirampas SH, di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu pekan lalu.

Setelah kejadian, polisi melakukan pencarian terhadap SH melalui identifikasi kamera CCTV. SH akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Jagakarsa, Minggu (8/7/2018) karena merasa bersalah dan takut ditembak.

Baca juga: JEO Teror Jambret di Ibu Kota

Kompas TV Wilayah hukum DKI jakarta dibikin geram dengan aksi penjambretan yang terjadi dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com