Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Terduga Teroris Khawatir Penangkapan Suaminya Ganggu Psikologis Anak

Kompas.com - 10/07/2018, 14:09 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri terduga teroris S, Y(32) mengatakan khawatir penangkapan suaminya oleh Densus 88 menganggu psikologi anak-anaknya. Y mengatakan, keempat anaknya, salah satunya yang masih berumur 2 tahun merupakan anak yang aktif dan suka bertanya mengenai berbagai hal.

"Aku takutnya buat psikis anak aku, apalagi yang ini dia kritis banget selalu pengin tahu apapun pengin tahu, ini begini, kenapa harus begini," ujar Y saat ditemui di kontrakannya di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (9/8/2018) malam.

Y mengatakan hanya mementingkan anak-anaknya dan tidak memerdulikan anggapan warga sekitar terkait kejadian yang menimpanya. Y meyakini suaminya tidak memiliki hubungan dengan paham-paham terorisme seperti yang diduga saat ini.

Baca juga: Dua Terduga Teroris di Sukabumi Diduga Terkait JAD

"Aku sih bodo amat sama tetangga, di sini enggak begitu kenal mau ngomong apa kita berpikir positif aja. Suamiku kerja setiap hari enggak ada kepikiran aku, dia seperti itu," ujar Y.

Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful sebelumnya membenarkan Densus 88 Anti Teror mengamankan terduga pelaku terorisme di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2018).

Meski tidak mengetahui dengan pasti jumlah yang dimankan, Saiful mengatakan salah satu terduga teroris yang diamankan tinggal di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Saat penggeledahan di Kemayoran, ditemukan benda mirip mortir, senjata mainan, dan anak panah. Istri S mengatakan benda berbentuk granat itu merupakan korek api, sedangkan senjata mainan merupakan koleksi saja.

Baca juga: Istri Terduga Teroris Menduga Suaminya Korban Salah Tangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com