JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta diminta untuk keluar dari proyek pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota sepanjang 69,77 kilometer.
Direktur Rujak Center for Urban Study Elisa Sutanudjaja mengatakan, pembangunan 6 ruas jalan tol tersebut tidak akan berpengaruh untuk mengurangi kemacetan, tetapi justru menambah kemacetan baru di Jakarta.
"Kalau ada jalan yang lebih banyak, pasti ada kendaaraan yang mengalir dan akhirnya macet-macet juga. Saya sebagai warga DKI memerintahkan gubernur untuk memerintahkan BUMD-nya tidak teribat dalam 6 ruas jalan tol itu," ujar Elisa dalam konferensi pers bertajuk "Komoditas Politik 6 Ruas Jalan Tol Dalam Kota" yang digelar Komite Pembebasan Bensin Bertimbal (KPBB) di Jakarta Pusat, Jumat (13/7/2018).
Baca juga: Anies: Proyek 6 Ruas Tol Dalam Kota Kewenangan Pemerintah Pusat
Komite bekerja sama dengan RUJAK Center for Urban Study, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Pembangunan ruas jalan tol tersebut juga dinilai akan menghambat tranportasi lainnya, seperti kereta rel listrik (KRL).
Elisa mengatakan, hampir 80 persen lokasi pembangunan 6 ruas jalan tol tersebut bersinggungan dengan pelintasan KRL.
Sebelumnya, frekuensi perjalanan KRL juga tergangggu dengan dioperasikannya kereta api bandara di jalur yang sama.
Elisa juga mempertanyakan pembangunan 6 ruas jalan tol tersebut yang akan digunakan sebagai jalur transportasi umum.
Ia menilai, hal itu akan sulit direalisasikan karena ketinggian jalan tol yang rata-rata di atas 15 meter.
"Kalau dipasang transportasi publik, bagaimana caranya ke sana dan itu juga percuma karena banyak sekali jalur yang satu arah dengan 6 ruas jalan tol itu," ujar Elisa.
Baca juga: Sandiaga Beri Pengertian Pihak yang Menentang Proyek Tol Dalam Kota
Proyek pembangunan enam ruas jalan tol baru merupakan inisiasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Rencana melanjutkan pembangunan kembali mencuat setelah mandek di tahun 2005.
Enam ruas jalan tersebut adalah Kampung Melayu-Kemayoran (9,6 km), Semanan-Sunter lewat Rawabuaya Duri Pulo (22,8 km), Kampung Melayu-Duripulo lewat Tomang (11,4 km), Sunter-Pulogebang lewat Kelapa Gading (10,8 km), Ulujami-Tanah Abang (8,3 km), dan Pasar Minggu-Casablanca (9,5 km).
Pembangunan 6 ruas jalan tol dibawahi Jakarta Tollroad yang merupakan konsorsium yang terdiri dari sejumlah BUMN dan BUMD, dengan PT Jaya Real Property Tbk (PJRT) sebagai pemilik saham mayoritas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.