Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cinta Maudy Koesnaedi pada Budaya Betawi

Kompas.com - 24/07/2018, 07:50 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal dengan artis peran Maudy Koesnaedi?

Ya, dia adalah pemeran karakter Zaenab dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan dan produser Teater Abang None. 

Kecintaannya pada kebudayaan Betawi mulai bersemi ketika ia mengikuti pemilihan Abang None Jakarta pada 1993. 

Baca juga: Cari Pemeran Zaenab, Rano Karno Temukan Maudy Koesnaedi dari Majalah

"Aku emang aslinya Sunda, tetapi, kan, lahir di Jakarta. Pas saya masuk Pemilihan Abang None Jakarta tahun 1993, kami dituntut untuk tahu mengenai budaya Betawi," kata Maudy kepada Kompas.com saat ditemui di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Dari situ, ibu anak satu ini mulai mempelajari budaya Betawi.

Dari membawa banyak literasi mengenai adat istiadat Betawi, upacara adatnya, makanannya, kebiasaan orang-orangnya, dan lainnya.  

Baca juga: Benyamin Pernah Bikin Maudy Koesnaedi Berkeringat Sebesar Biji Jagung

"Setelah selesai itu, ternyata saya senang belajar mengenai budaya dan yang kebetulan dipelajari Betawi melalui abang None Jakarta," ucap Maudy. 

"Seru ya. Tinggal di Jakarta 18 tahun waktu itu enggak tahu sama sekali akar budaya, baru belajar saat itu he-he-he," tambahnya. 

Usai dinobatkan sebagai None Jakarta, Maudy kemudian langsung mendapat tawaran bermain dalam sinetron si Doel Anak Sekolahan.

Baca juga: Maudy Koesnaedi: Sampai Sekarang Masih Banyak yang Panggil Saya Zaenab

Sejak itu, kecintaannya pada budaya Betawi terus tumbuh dan semakin kuat.

"Sinetron si Doel Betawi juga. Jadi akhirnya lama-lama kayaknya semua arahnya ke Betawi gitu," kata Maudy.

Dalam produksi sinetron garapan Rano Karno itu, Maudy banyak berinteraksi dengan seniman-seniman Betawi. Sebut saja mendiang Benyamin Sueb, Mandra, Haji Tile, Maryati, Hj Tonah.

Baca juga: Maudy Koesnaedi Menangis Saat Ceritakan Nasib Zaenab di Si Doel

"Itu ruang lingkupnya Betawi semua juga. Mak Nyak, Hj Tonah, Maryati yang jadi Munaroh juga pemain lenong. Ya sudah akhirnya lama-lama besar tumbuh berkembangnya lebih paham sama Betawi," ucap perempuan kelahiran 8 April 1975 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com