Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Tempe di Sunter Jaya Tolak Stop Produksi Selama Asian Games

Kompas.com - 27/07/2018, 16:01 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pengusaha tempe di Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara, Yoyot menolak rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menghentikan produksi tempe selama Asian Games 2018 Agustus mendatang.

Yoyot mengatakan, ia memperkerjakan tiga karyawan pada usaha tempe turun temurun milik keluarganya itu.

"Katanya sih harus berhenti produksi selama sebulan. Saya ngasih makan istri dan keluarga saya pakai apa dong. Karyawan saya kan juga harus makan," kata Yoyo saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Kelurahan Sunter Jaya, Kemayoran, Jumat (27/7/2018).

Yoyot mengakui sempat didatangi staf Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara untuk menyampaikan sosialisasi tentang rencana pemberhentian produksi tempe selama Asian Games 2018.

"Minggu lalu ada yang ke sini katanya staf Pemkot Jakarta Utara. Lupa ya harinya kapan, pokoknya mereka bilang harus berhenti produksi selama sebulan," terang Yoyot.

Baca juga: Pabrik Tahu Tempe yang Buang Limbah ke Kali Item Diminta Stop Produksi

Ia mengancam akan turun ke jalan jika Pemprov DKI Jakarta tetap memutuskan mereka tidak boleh memproduksi tempe selama Asian Games 2018.

"Terpaksa ya bakal demo kalau benar-benar enggak boleh produksi," kata Yoyot.

Pantauan Kompas.com di kampung Tempe, Kelurahan Sunter Jaya, lokasinya memang berdekatan dengan Kali Sunter yang berhubungan langsung dengan Kali Item di belakang Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Kendati demikian, Yoyot menolak menolak dituding menjadi penyebab Kali Item kotor dan bau.

"Sejak zaman Soeharto Kali Item ya sudah kotor. Jangan salahin yang bikin tempe karena rumah tangga juga buang sampah ke kali," kata Yoyot.

Baca juga: Sejak Zaman Soeharto Kali Item Sudah Kotor, Jangan Salahin yang Bikin Tempe

Ia menyatakan ia tidak pernah membuang limbah tempe ke Kali Item. Ia memilih untuk mengendapkan limbah tempe untuk dijadikan pakan sapi.

"Kalau saya mengendapkan limbah tempe terus dimasukin dalam karung. Nanti ada orang-orang yang ambil biasanya dibuat pakan sapi," jelas Yoyot.

Penolakan yang sama juga diutarakan produsen tempe lainnya bernama Hasan. Saat ini ia harus menanggung biaya sekolah dua anaknya, sekaligus gaji dua karyawan dalam usaha tempe miliknya.

Ia mengaku penghasilan utama keluarganya saat ini hanya berasal dari penjualan tempe.

"Dua anak saya masih sekolah. Kalau harus berhenti produksi sebulan, gimana saya membiayai sekolah anak saya. Buat gaji karyawan juga enggak ada," kata Hasan.

Baca juga: Soal Kali Item, Anies Minta Staf Khusus Tak Ganggu dengan Opini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com