Sofian juga menyampaikan, rekomendasi ini merupakan hal biasa.
"Rekomendasi semacam ini juga telah banyak diberikan KASN atas pelanggaran peraturan perundangan yang dilakukan oleh para kepala daerah lainnya di Indonesia," ujar dia.
Pembelaan Anies-Sandi dulu
Sebelum KASN mengeluarkan rekomendasinya, Anies dan Sandiaga sempat berkomentar mengenai penyelidikan ini.
Anies mengaku juga menjelaskan alasannya mengganti jajaran wali kota kepada KASN.
"Saya sampaikan (kepada Kepala KASN), tidak semua hal yang menyangkut personalia kinerja bisa dikomunikasikan ke umum," ujar Anies.
Anies memiliki alasan di balik pencopotan wali kota. Namun, dia tidak memublikasikan alasannya. Dia pun sudah menyampaikan alasan-alasan tersebut kepada KASN.
"Ada hal-hal yang kalau diungkapkan malah kasihan sama yang bersangkutan. Kami ingin menjaga agar iklim organisasi tetap sehat," ujar Anies.
Dia meminta KASN tidak memperkeruh keadaan terkait masalah ini.
"KASN enggak usah panas-panasin. Mau kenceng-kencengan begitu?" ujar Anies.
Sandiaga juga meminta publik tidak berlebihan menanggapi polemik perombakan pejabat ini.
Ketika ditanya kemungkinan sanksi yang diberikan KASN, Sandiaga meminta semua jangan melodrama.
"Ya tentunya kita sangat terbuka dan kita harapkan semuanya melihat ini obyektif dan tidak terlalu dibesar-besarkan, dan tidak terlalu melodrama," ujar Sandiaga.
Beberapa waktu lalu, Anies melakukan pelantikan terhadap sejumlah pejabat eselon II baru. Seluruh wali kota diganti dan beberapa SKPD memiliki kepala yang baru.
Sementara itu, mantan wali kota yang dicopot ternyata tidak diberikan posisi apa-apa. Mantan Wali Kota Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat, diberhentikan dan disebut akan memasuki usia pensiun.