JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam acara pemecahan rekor dunia tari Poco-poco di kawasan Monumen Nasional (Monas), warga yang bukan peserta sempat dilarang masuk Monas saat acara berlangsung.
"Iya, enggak boleh masuk saya. Mau ke dalam Monas tadi, tapi enggak boleh, ada Poco-poco dulu," kata Tini, salah satu pengunjung Monas, Jumat (5/8/2018).
Hal sama juga dialami Adi, salah satu pengunjung yang hendak datang ke kawasan Monas untuk berlibur bersama keluarganya.
Ia mengaku dirinya tidak diperbolehkan masuk kawasan Monas dan harus menunggu hingga acara pemecahan rekor dunia tari Poco-poco selesai.
"Enggak bisa masuk tadi, ada Poco-poco soalnya, disuruh tunggu sampai selesai dulu, mau ke Monas liburan aja hari minggu," kata Adi.
Baca juga: Potret Kemeriahan Pemecahan Rekor Dunia Tari Poco-poco di Sudirman-Thamrin...
Pelarangan warga masuk kawasan Monas saat acara pemecahan rekor dunia tari Poco-poco berlangsung dibenarkan salah satu petugas pengamanan dalam monas.
"Atas perintah juga tadi. Warga belum boleh masuk dulu tadi karena ada presiden juga, buat pengaman presiden dan wakil presiden," kata seorang petugas pengamanan dalam Monas kepada Kompas.com.
Dia menambahkan, warga baru boleh masuk setelah acara pemecahan rekor dunia tari Poco-poco selesai pada pukul 07.30 WIB tadi.
"Iya, tadi pas udah selesai baru boleh masuk, langsung pada masuk semua. Pokoknya Pak Presiden dan Pak Wakil Presiden meninggalkan Monas dan acara selesai, warga boleh masuk langsung," tambahnya.
Baca juga: Menpora: Indonesia Buat Sejarah, Poco-poco Masuk Rekor Dunia
Diketahui, acara pemecahan rekor dunia tari Poco-poco yang diselenggarakan di kawasan Monas dan sekitarnya melibatkan 65.000 peserta serta 1.500 instruktur.
Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Terlihat juga pejabat dari instansi Polri dan TNI serta sejumlah menteri.