Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sam Aliano Minta Polisi Usut Akun Nikita Mirzani yang Pernah Twit Hina Jenderal

Kompas.com - 20/08/2018, 21:45 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Sam Aliano yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik artis Nikita Mirzani menyebut polisi belum dapat menunjukkan bukti soal akun @NikitaMirzani yang pernah twit menghina Jenderal Purn Gatot Nurmantyo.

Sam meminta polisi membuktikan dulu bahwa memang bukan Nikita yang twit menghina jenderal.

"Apa yang saya sampaikan ke penyidik bahwa saya benar-benar tidak bersalah karena akun twitter atas nama Nikita Mirzani sampai sekarang belum ada proses dari pihak kepolisian. Jadi sampai titik ini pun belum ada proses. Artinya harus ada bukti bahwa Nikita enggak bersalah," ujar Sam di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/8/2018).

Hal ini diungkapkan Sam usai menjalani pemeriksaan perdananya dalam status sebagai tersangka.

Ia merasa heran karena twit dari akun tersebut tidak diusut terlebih dahulu, namun justru menetapkannya sebagai tersangka.

"Dan saya desak polisi agar mereka segera proses akun Twitter itu dan mencari tau siapa yang pemilik akun sebenarnya, yang merugikan kami semua," sebut Sam.

Baca juga: Penuhi Panggilan Polisi, Sam Aliano Pertanyakan Alasan Penetapannya sebagai Tersangka

Kasus ini bermula ketika akun yang mengatasnamakan artis Nikita Mirzani mengunggah ungkapan hinaan untuk mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo.

Namun Nikita membantah pernah menulis twit tersebut. Ia juga membantah kemudian menghapus twit itu. Nikita lantas melaporkan sejumlah pihak yang membuat unggahan akun tersebut hingga menjadi viral.

Nikita juga melaporkan Sam yang mempermasalahkannya ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait hal ini.

Kerugian yang didapatkan Nikita dari laporan Sam ke KPI adalah Nikita yang dinonaktifkan dalam salah satu acara di stasiun TV swasta.

Mengenai hal ini, Sam merasa tak bisa dijadikan sebagai tersangka hanya karena menmbuat pengaduan ke KPI atas unggahan-unggahan yang menurutnya merugikan para pejabat negara.

"Saya juga sudah sampaikan ke penyidik bahwa saya ini apa yang dimaksud saya ke KPI karena saya sebagai warga negara yang kecewa ada cuitan yang hina para pahlawan bangsa. Jadi itu hak-hak kami sebagai masyarakat yang tidak terima. Jadi jangan anggap saya salah apalagi kami belum tau akun Twitter itu milik siapa," papar Sam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com