Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuat dengan Teknologi Canggih, "Masjid Berjalan" Dibanderol Rp 14 Miliar/Unit

Kompas.com - 24/08/2018, 06:00 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Yasuhara Inoue mengatakan, harga 1 unit masjid berjalan buatannya yang berbentuk truk itu dibanderol 100 juta yen atau sekitar Rp 14 miliar.

Sebab, masjid berjalan ini diklaim dibuat dengan teknologi canggih dan mutakhir asli dari Jepang.

"Memang mahal karena semua buatan Jepang, teknologi dan paten Jepang," ujar Yasu, di Hotel Rota, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).

Meski begitu, harga tersebut bisa lebih rendah jika dibuat sesuai dengan alat-alat yang lebih murah.

Baca juga: Yasuhara Inoue Ingin Hadirkan Masjid Berjalan Saat Asian Games 2018, tetapi...

Ia mengumpamakan, jika mobil ini diproduksi di Indonesia dan memakai alat yang lebih murah, maka kemungkinan harga mobil tersebut dapat turun.

"Kalau bisa buat di Indonesia pakai teknologi alat dan ukuran (mobil) lebih kecil, akan lebih murah," tutur Yasu.

Adapun kesulitan menurutnya, selama membuat masjid berjalan tersebut adalah teknologi yang digunakan untuk mengubah dari truk biasa menjadi berbentuk masjid dengan lebar 48 meter persegi.

Masjid Berjalan Di Tokyo JepangKOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Masjid Berjalan Di Tokyo Jepang

"Kesulitan membuat adalah teknologi sangat sulit. Termasuk memperlebar dalam bentuk masjid. Jadinya seperti di (perubahan) di film transformer," kata dia.

Baca juga: Pengusaha Jepang Ini Ciptakan Masjid Berjalan untuk Olimpiade Tokyo 2020

Jika mobil ini ingin diproduksi di Indonesia, ia memberikan syarat agar para pembuat dan pekerjanya harus belajar teknologi ke Jepang untuk memahamai.

"Misal dibuat di Indonesia bukan masalah teknologi, tapi software, SDM-nya harus ke Jepang karena memang sulit, harus belajar di sana," imbuh dia.

Mobil tersebut saat ini masih menggunakan bahan bakar bensin. Namun, Yasu sedang mengupayakan agar sesegera mungkin bisa memakai energi listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com