Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Terdakwa Perakit Senjata Api Siapkan Tukang Bangunan sebagai Saksi

Kompas.com - 28/08/2018, 06:30 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG KOTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Ahmad Rizki Amrillah (44), Abdul Hamim Jauzie, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan 3 orang saksi untuk sidang kedua terkait kasus kliennya yang menjadi terdakwa diduga perakit senjata api dan bahan peledak.

Salah satu saksi yang diajukan di antaranya pekerja bangunan. Sidang selanjutnya digelar pada Senin (3/9/2018) di Pengadilan Negeri Tangerang.

"Ada yang kami siapkan di antaranya tukang bangunan bahwa bukti yang dihadirkan itu bukan senjata api, alat bangunan. Dia yang mengerti dan paham. Ini ramset yang biasa digunakan oleh tukang," kata Hamim kepada wartawan, Senin (27/8/2018).

Baca juga: Pabrik Senpi Rakitan Digerebek, Satu Pelaku Kabur

Dalam sidang pertama dengan agenda pembacaan dakwaan, jaksa penuntut umum (JPU) menyebutkan terdakwa sebagai perakit senjata api dan bahan peledak.

JPU menyebutkan sejumlah barang bukti yang disebut sebagai air soft gun dan bubuk mesiu.

Sementara itu, menurut Hamim, bahan baku itu untuk membuat kembang api.

"Itu sebenarnya pernah membuat kembang api untuk kebutuhan tahun baru. Yang kemduian disebutkan oleh kepolisian sebagai bom pipa, yang dia buat sebenarnya kembang api dan petasan," kata Hamim.

Terdakwa Rizki ditangkap pada Rabu (4/4/2018) di kediamannya di kawasan Cipondoh, Tangerang Kota. Ia diduga sebagai perakit senjata api dan pembuat bahan peledak.

Baca juga: Polisi Tangkap Perakit dan Penjual Senpi Ilegal di Tangerang

Adapun barang bukti yang diamankan adalah 4 pipa paralon yang didalamnya terdapat serbuk warna abu-abu, 1 serbuk warna kuning dibungkus plastik bening, 1 serbuk abu-abu dibungkus plastik bening, 3 serbuk warna putih dibungkus plastik bening, 1 serbuk warna hitam dibungkus plastik bening, 2 kotak arang karbon, dan 1 sumbu warna merah muda dan hijau.

Ada pula 1 pucuk senjata api rakitan jenis refolver, 1 pucuk senjata api laras panjang, komponen senjata apai rakitan, 18 kotak mesiu ramset super pick caliber 22 dan 1 kantong plastik mesiu ramset super pick caliber .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com