Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dan 2 Anaknya Diduga Keracunan akibat Minuman Cokelat Kemasan di Balaraja

Kompas.com - 31/08/2018, 20:53 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KABUPATEN TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang ibu berinisial AR (41) dan dua anaknya HM (17) serta LP (7) diduga mengalami keracunan di kediamannya yang terletak di Kampung Bunar, Sukamulya, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (29/8/2018).

Mereka diduga keracunan setelah meminum sebuah minuman cokelat kemasan.

"Hasil kepastian keracunan atau tidak masih diselidiki. Kalau gejala yang dialami korban mual dan mencret, seperti diare," kata Kapolsek Balaraja Kompol Wendi Andrianto, kepada Kompas.com, Jumat (31/8/2018).

Baca juga: 15 Siswa SD di Bekasi Diduga Keracunan Setelah Makan Spaghetti

Kejadian bermula Rabu pukul 20.00 WIB, korban HM melihat kemasan saset minuman cokelat di meja ruang tamu. Korban langsung menyeduh minuman tersebut.

Ketika hendak meminumnya, LP datang dan kemudian meminumnya bersama HM. Namun, tak lama kemudian, mereka mulai pusing dan muntah-muntah.

Melihat kejadian tersebut, AR penasaran dan mencicipi minuman cokelat panas tersebut. Namun, ia pun mengalami kejadian yang sama.

Baca juga: 15 Siswa SD di Bekasi Keracunan Jajanan Sekolah

Polisi menyebut, tidak ada tanda mencurigakan dalam kemasan cokelat tersebut. "Kemasannya tidak menunjukkan kedaluwarsa," kata Wendi.

Setelah kejadian, ketiganya dirawat di RSU Balaraja. Tetapi, dua di antaranya yakni HM dan AS telah diperbolehkan pulang.

Sedangkan LP masih dalam perawatan dokter di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com