Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Tertipu Pesan Hoaks soal Perekrutan Pekerja Asian Para Games 2018

Kompas.com - 13/09/2018, 11:13 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan orang tertipu dengan pesan yang beredar di whatsapp berisi rekrutmen pekerja Asian Para Games 2018.

Dalam pesan tersebut tertulis, "membutuhkan fieldworker Divisi Para Games Village untuk membantu menyukseskan multi-sport event untuk atlet Difabel terbesar se-Asia". Persyaratannya hanya membawa CV dan foto terbaru.

Para penerima pesan berantai itu diminta datang ke Rumah Kongkow di Rawamangun, Jakarta Timur, untuk bertemu dengan Tia dan melakukan interview pada Jumat (7/9/2018) lalu.

Namun, ternyata di rumah itu tak ada interview untuk pekerja Asian Para Games sesuai isi pesan yang beredar itu.

Bahkan para calon pekerja yang sudah mengular di depan tempat tersebut kecewa dengan tulisan yang ditempelkan di kaca "Interview Asian Para Games di Rumah Kongkow Hoax".

Seorang korban pengumuman ini, Nia mengatakan, ia mengetahui info tersebut dari sepupunya yang mendapatkan melalui pesan grup whatsapp.

Ia dan sepupunya pun mendatangi tempat tersebut pada pukul 16.20 WIB dan melihat antrean sudah mengular.

"Dari sepupu aku, dia dapat broadcast dari grup di whatsapp. Iya, pas sampe depan cafenya rame banget. Kirain saya sudah kelar apa gimana, eh pas kita deketin udah ada kertas pengumuman itu," ujar Nia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/9/2018).

Puluhan orang tersebut ternyata mengalami nasib sama seperti Nia yang terkecoh dengan rekrutan pekerja Asian Para Games.

"Kan pas sampai sana kita langsung nanya-nanya tuh sama pelamar lain, ada yang chat sama CP (contact person) yang ada di broadcast (pesan siaran), katanya pindah tempat," ujarnya.

Korban lainnya, Revi mengatakan, pengumuman hoaks tersebut tak hanya sampai di situ.

Ia dan beberapa calon pekerja lainnya disuruh untuk mendatangi Halte Arion Mal di Rawamangun untuk melakukan interview.

Alih-alih di-interview, mereka hanya disuruh menaruh berkas dan hingga kini tak dikabari kelanjutannya.

"Gue salah satu orang yang mendatangi tempat tersebut. Sekitar jam 5-an hari jumat memang sudah terpasang tulisan kaya begitu. Duduk sekitar 1 jam dapat kabar kalau interview dipindahkan ke halte Arion. Nyampe di halte cuma disuruh taruh berkas dan nanti dihubungi lagi," tutur Revi.

Selain Nia dan Revi banyak korban lainnya yang terlanjur mendatangi Rumah Kongkow dan Arion Mal karena mengira ada perekrutan pekerja Asian Para Games 2018.

Padahal, perekrutan pekerja dan volunteer Asian Para Games sendiri sudah ditutup sejak 17 Agustus 2018 lalu seperti pengumuman di akun official Asian Para Games 2018.

"Panitia penyelenggara Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPGOC 2018) membuka pendaftaran volunteer hingga tanggal 17 Agustus 2018. INAPGOC mencari 8.000 orang volunteer yang siap menjadi bagian dari penyelenggaraan event empat tahunan ini".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com