Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Rizal Ramli soal Surya Paloh yang Buat Partai Nasdem Geram

Kompas.com - 18/09/2018, 08:27 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menyinggung tentang kebijakan impor pemerintah dalam dua acara di dua stasiun televisi pada tanggal 4 dan 6 September ini.

Dalam pernyataannya Rizal menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak berani menegur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita karena takut kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

Pernyataan Rizal tersebut ternyata memantik kemarahan kader-kader Partai Nasdem. Para kader partai itu melayangkan somasi terhadap Rizal. Dalam somasi tersebut Rizal diminta untuk menyampaikan permintaan maaf dan mencabut pernyataannya tersebut dan diberikan waktu 3x24 jam.

Baca juga: Wakili Surya Paloh, Nasdem Laporkan Rizal Ramli ke Polda Metro

Namun, hingga tenggang waktu yang diberikan habis, Ketua Bidang Hukum, Advokasi, dan HAM Partai Nasdem Taufik Basari menyebutkan, Rizal tak menanggapi somasi Partai Nasdem tersebut. Akhirnya pada Senin (17/9/2018) siang kemarin sejumlah kader Partai Nasdem menyambangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya untuk melaporkan Rizal.

Taufik mengatakan, setidaknya ada tiga hal yang menjadi poin laporan Nasdem.

"Pertama RR (Rizal Ramli) mengesankan Surya Paloh bermain dalam kebijakan impor. Kedua Jokowi seolah-olah takut kepada Surya Paloh. Dan yang ketiga maaf ini sebenarnya tidak pantas, RR sudah bilang berengsek kepada Surya Paloh," ujar Taufik.

Laporan tersebut tercatat di SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/4963/IX/2018/PMJ/Dit.Reskrimum. Dalam laporan tersebut Kuasa Hukum Partai Nasdem Herman Taslim tertulis sebagai pihak terlapor dan Surya Paloh tertulis sebagai korban.

Nasdem melaporkan Rizal dengan sangkaan melakukan pencemaran nama baik dan fitnah dan atau tindak pidana bidang informasi dan transaksi elektronik.

Rizal Dibela 720 Advokat

Ketua Dewan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Otto Hasibuan menyebut ada sebanyak 720 advokat yang akan memberikan bantuan hukum untuk Rizal secara gratis.

Ia mengatakan, hal itu merupakan wujud simpati para advokat terhadap perjuangan Rizal memakmurkan petani di Indonesia. Otto juga menilai somasi yang dilayangkan Partai Nasdem kepada Rizal tak tepat.

Baca juga: Otto Hasibuan: Kok Jadi Nasdem yang Somasi Pak Rizal Ramli?

Menurut Otto, saat itu Rizal sama sekali tak menyebut nama Partai Nasdem.

"Untuk itulah kami ingin datang mengklarifikasi kepada mereka. Sebenarnya kenapa sih kok jadi Nasdem yang mensomasi Pak RR. Sedangkan didalam kalimat-kalimat yang disampaikan Pak RR tidak ada kata-kata Ketum NasDem yang ada disana," ujar Oto di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Senin.

Meski demikian, ia membenarkan bahwa dalam pernyataannya Rizal menyebut nama Surya Paloh yang menjabat sebagai Ketua Umum Nasdem dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Rizal Ramli sendiri saat menanggapi dukungan para advokat itu menyatakan bersyukur. Ia juga menyampaikan kesediaannya untuk menjalani proses hukum yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com