Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Ini Kaget Dapat Pesanan 1.000 Kantong Jenazah untuk Korban Gempa Palu

Kompas.com - 03/10/2018, 19:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha tenda dan terpal di kawasan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, kebanjiran pesanan kantong jenazah gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Nasri, pemilik toko tenda dan terpal di Sunda Kelapa mengatakan, dirinya sudah mendapat pesanan 1.000 buah kantong jenazah sejak gempa terjadi Jumat lalu.

"Dari pagi sudah ada yang nawarin ke saya 1.000 unit, tetapi saya enggak menyanggupi. Gara-garanya kan mereka minta buru-buru katanya mayatnya sudah bengkak sudah mengenaskan, saya enggak sanggup," kata Nasri saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (3/10/2018).

Baca juga: Baru Ditemukan, 2 Kantong Jenazah Korban Pabrik Mercon Sudah Dibawa ke RS Polri

Nasri menuturkan, angka tersebut mengagetkan karena ia biasa memproduksi 50 kantong jenazah setiap bulan.  

Ia pun mesti membagikan pesanan tersebut ke pengrajin lainnya, mengingat ia hanya mempunyai lima karyawan.

"Saya kalau biasanya bikin 300 (kantong jenazah) itu dua hari belum tentu kelar, tetapi ini akhirnya karena diburu-buru saya lempar-lempar ke orang biar cepat," ujar Nasri.

Baca juga: 10 Kantong Jenazah Korban Ledakan Pabrik Mercon Belum Diidentifikasi

Nasri mengatakan, pemesan kantong jenazah umumnya berasal dari kelompok perorangan, bukan instansi pemerintah.

Ia menyebut, satu kantong jenazah dibanderol Rp 145.000 untuk bahan polyester dan Rp 80.000 untuk bahan terpal plastik. 

Sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Gempa tersebut menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.

Hingga Rabu siang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut korban tewas akibat bencana tersebut mencapai 1.234 orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com