Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Korban Terjebak di Reruntuhan RSU Anutapura Palu

Kompas.com - 05/10/2018, 04:13 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Kondisi RSU Anutapura Palu, Jalan Tolambu, Palu Barat, Sulawesi Tengah, pascagempa terlihat rusak berat.

Rumah sakit ini milik Pemerintah Kota Palu ini ambruk setelah dihantam gempa bermagnitudo 7,4 yang disertai tsunami pada Jumat (28/09/2018) lalu. 

Wakil Direktur pelayanan Rumah Sakit Anutapura Palu drg. Herri Mulyadi mengatakan, masih banyak korban yang belum dievakuasi.

Baca juga: Warga Medan yang Jadi Korban Gempa Palu Sampai di Rumah Duka

"Proses evakuasi ini kelihatannya berjalan lambat karena memang risikonya sangat berat, situasi medannya sulit ya. Banyak korban yang terjepit sehingga resikonya berat," ucap Herri di RSU Anutapura Palu Jalan Tolambu, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10/2018).

Herri mengatakan, tim gabungan dari Jakarta, Makassar, Maros, dan Palu turut mengevakuasi korban yang masih terjebak di reruntuhan. 

"Tim gabungan menggunakan alat-alat khusus. Kemarin memang kami melakukan evakuasi manual, jadi hanya sedikit saja yang bisa diambil jenazahnya," ujarnya. 

Baca juga: Cerita Seorang Perawat yang Selamat dari Reruntuhan Bangunan saat Gempa Palu

Komandan Tim Damkar Satgas Tanggap Bencana Ibu Kota Sunaryo membenarkan kebanyakan korban RSU Anutapura ditemukan karena terjepit reruntuhan bangunan.

"Posisi korban tadi kami temukan telungkup karena memang tertimpa struktur bangunan tembok rumah sakit dan lorong sudah luluh lantak," ucap Sunaryo.

Sunaryo mengakui pihaknya kesulitan mencari korban karena gelapnya area rumah sakit tersebut.

Baca juga: Bantu Korban Gempa Palu dan Donggala, Kpoppers Indonesia Galang Dana

Tim menggunakan kamera khusus untuk mendeteksi korban.

Adapun lantai 3 dan 4 rumah sakit tersebut yang merupakan ruang perawatan ambruk akibat gempa.

Sementara itu, lantai 2 merupakan ruang psikologi dan fisioterapi.

Ruangan tersebut tidak ikut ambruk karena konstruksi gedung tidak saling mengikat antara gedung satu dengan gedung dua. Padahal, gedung ini satu kesatuan.

Baca juga: Korban Gempa Palu Kesulitan Air, Terpaksa Minum, Mandi, dan Cuci di Sungai

Sementara di lantai 1, petang itu sudah kosong dari aktivitas karena ruang ini khusus pelayanan poli, administrasi, apotek, laboratorium, dan pelayanan Jamsostek yang juga ikut roboh.

Sementara di lantai dasar dijadikan tempat parkir kendaraan. Umumnya kendaraan yang terparkir di sini sepeda motor milik perawat, sebagian dokter dan mobil pembesuk.

Selain di lantai dasar, pembesuk atau keluarga pasien juga bisa masuk melalui lantai satu. Naik ke ruang ICU dan perawatan dapat menggunakan tangga lift atau tangga darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com