Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Sabang Keberatan dengan Rencana Relokasi

Kompas.com - 15/11/2018, 10:21 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di sepanjang trotoar Jalan Haji Agus Salim atau kawasan Sabang, Jakarta Pusat, menolak disebut sebagai PKL liar. Mereka menentang usulan Camat Menteng Paris Limbong yang berencana merelokasi mereka ke Park and Ride Thamrin 10 di dekat lokasi itu.

Syahrul, pedagang makanan di kawasan Sabang mengaku telah berjualan martabak selama lima tahun. Selama berjualan, ia menyebut belum pernah ada keluhan dari masyarakat terkait keberadaan PKL di trotoar Sabang.

"Belum pernah ada yang ngeluh tuh kalau kami jualan di sini terus bikin macet atau apalah. Kami di sini kan cuma pengen jualan makanan, pengen cari duit, tidak mengganggu masyarakat. Malah kami membantu masyarakat yang ingin mencari makan," kata Syahrul, Rabu (14/11/2018) malam.

Syahrul membuka lapak dagangannya pukul 17.00 WIB lantaran pengunjung biasanya mulai memadati kawasan Sabang sekitar pukul 18.00 WIB. Kawasan tersebut sudah dikenal sebagai kawasan kuliner sehingga ia enggan direlokasi.

Baca juga: Camat Menteng Usul PKL Sabang Direlokasi ke Park and Ride Thamrin 10

Ia mengaku belum mengetahui usulan relokasi para PKL. Ia hanya mengungkapkan kekhawatiran bahwa penghasilannnya akan menurun jika relokasi.

"Ramai kalau sudah pulang kerja sekitar jam 18.00 WIB, makanya saya sudah mulai siap-siap buka dagangan dari jam 17.00 WIB. Tempat ini kan sudah dikenal ramai dari zaman dulu, jadi kalau saya pindah saya takut malah sepi pembelinya," ujar Syahrul.

"Saya belum pernah dengar kalau kami mau dipindah atau apalah itu. Tapi kan semua sudah tahu nih kalau saya jualan di sini, saya takut pembeli kecewa kalau saya pindah," ujar dia.

Ditemui di lokasi yang sama, pedagang sate padang bernama Abdul mengaku telah berjualan di Sabang 10 tahun. Ia juga tak setuju jika harus direlokasi ke tempat baru.

Menurut Abdul, kawasan Sabang selalu ramai dikunjungi pembeli. Ia takut jumlah pembeli akan menurun jika PKL direlokasi ke tempat baru.

"Selama saya jualan di sini, belum ada yang bilang saya harus pindah. Kenapa baru sekarang ada rencana pindah," ujar Abdul.

Ia menuturkan, Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta seharusnya memikirkan nasib warganya sebelum membuat kebijakan relokasi. Ia berpendapat keberadaan para PKL di kawasan Sabang tidak mengganggu warga lainnya.

"Kami jualan di sini gak mengganggu siapapun kok. Kami salahnya apa. Kalau ada peraturan yang menyebut kami salah dan harus pindah, kenapa peraturan itu baru ada sekarang," kata Abdul.

Para PKL itu berjualan di trotoar yang menjadi akses bagi pejalan kaki. Ada beragam jenis makanan yang dijual, antara lain seafood, sate, martabak, dan nasi goreng. Ada pedagang yang menjual dagangan dengan menggunakan gerobak, yang berjualan di atas kendaraan bermotor.

Kepala Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat Bangun Richard Hutagalung sebelumnya menyebutkan bahwa PKL kawasan Sabang merupakan PKL liar. Mereka bukan binaan Sudin KUMKMP Jakarta Pusat maupun Dinas KUMKMP DKI Jakarta.

Camat Menteng Paris Limbong mengusulkan PKL di kawasan itu direlokasi ke Park and Ride Thamrin 10 di Jalan MH Thamrin.

"Kan ada lokasi Thamrin 10, saya sebenarnya penginnya mereka (direlokasi) di sana. Tahun depan barangkali (diusulkan)," kata Limbong, Rabu.

Baca juga: PKL di Kawasan Sabang Liar tetapi Tak Dipermasalahkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com