Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu DKI Putuskan Deklarasi Emas Prabowo Tak Langgar Pidana Pemilu

Kompas.com - 15/11/2018, 18:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta memutuskan kegiatan Deklarasi Gerakan Emak-emak dan Anak Minum Susu (Gerakan Emas) yang dilakukan Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto tidak melanggar pidana Pemilu.

Ketua Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta Puadi mengatakan, deklarasi tersebut tidak memenuhi unsur untuk disebut sebagai kampanye.

"Laporan dugaan pelanggaran tindak pidana pemilu berupa dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal pada kegiatan kampanye Gerakan Emas dengan terlapor Prabowo Subianto tidak dapat diteruskan ke tahap selanjutnya," kata Puadi di kantornya, Kamis (15/11/2018).

Baca juga: Dianggap Lontarkan Pernyataan Diskriminatif, Maruf Amin Dilaporkan ke Bawaslu

Puadi menuturkan, Deklarasi Emas tidak memenuhi unsur sebagai kegiatan kampanye karena tidak ada penyampaian visi dan misi dalam kegiatan yang digelar di Klender, Rabu (24/10/2018) lalu.

Bawaslu, kata Puadi, telah meminta keterangan KPU DKI selaku saksi ahli yang menyatakan bahwa pernyataan yang disampaikan Prabowo dalam kegiatan tersebut tidak termasuk dalam visi-misinya.

"Kami tanya KPU untuk memastikan bahwa ini memenuhi unsur atau tidak. Saat kami tanya apakah ini visi-misi, maka jawaban KPU itu bukan, visi-misi sesungguhnya ada di web KPU RI," ujar Puadi.

Baca juga: Nafa Urbach Penuhi Panggilan Bawaslu soal Kampanye Pakai Mobil Pelat Merah

Dugaan pelanggaran tersebut dilaporkan oleh seorang warga. Warga itu menilai Prabowo telah melanggar Pasal 280 Ayat 2 dan Pasal 276 Ayat 2 UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Prabowo dianggap melanggar karena melibatkan anak-anak dalam kampanye serta melakukan kegiatan rapat umum di luar jadwal.

Namun, Puadi menyebut anak-anak dianggap tidak terlibat karena tidak bersikap proaktif dalam acara tersebut. Kegiatan itu pun tidak bisa disebut rapat umum karena tidak memenuhi unsur sebagai kampanye.

Baca juga: 5 Fakta di Balik Poster Raja Jokowi, Dugaan Kampanye Hitam hingga Tanggapan Bawaslu

Dalam acara Deklarasi Gerakan Emas tersebut, Prabowo berjanji akan mencanangkan Gerakan Emas sampai ke desa-desa.

"Kalau Insya Allah nanti Prabowo Sandi terpilih, saya berjanji di depan rakyat Indonesia, saya akan melaksanakan gerakan ini sampai ke seluruh desa," ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com