Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Anggarkan Lebih dari Rp 1 Miliar untuk Film Dokumenter 20 Menit

Kompas.com - 23/11/2018, 08:19 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan lebih dari Rp 1 miliar untuk pembuatan film dokumenter dengan durasi 20 menit.

Kegiatan ini diketahui dalam rapat pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2019 di DPRD DKI Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Awalnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mempertanyakan banyak penambahan anggaran di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Salah satunya mata anggaran bernama "Pelaksanaan Dialog Membangun Semangat Cinta Seni dan Budaya".

Baca juga: Sisa Anggaran DKI 2018 Diprediksi Lebih Baik dari 2017

Kegiatan tersebut awalnya dianggarkan Rp 847 juta. Kemudian diusulkan ditambah Rp 2,8 miliar sehingga menjadi Rp 3,6 miliar.

"Ini untuk cinta seni dan budaya pembuatan film. Akan menampilkan tokoh di DKI yang menampilkan semangat juang. Filmnya durasi 20 menit, dokumenter," kata Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta Taufan Bakri dalam rapat itu, Kamis (22/11/2018).

Anggaran itu diloloskan oleh Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta. Namun ketika Kompas.com memastikan soal kegiatan pembuatan film ini ke Taufan, ia membantah anggarannya bakal mencapai Rp 3,6 miliar.

Baca juga: Banggar DPRD Minta Prediksi Sisa Anggaran DKI 2018 Lebih Realistis

"Yang film enggak sampai segitu kok, kalau tidak salah satu koma sekian miliar," kata Taufan.

Taufan mengatakan film yang dimaksud memakan biaya hingga miliaran rupiah lantaran banyak tahapannya. Mengingat filmnya semacam biopik, pihaknya harus melakukan kajian terlebih dahulu atas tokoh yang diceritakan dalam film.

"Filmnya tentang penokohan tokoh-tokoh Jakarta yang memberikan sumbangsih baik secara pembangunan maupun kebangsaan. Ada beberapa tokoh, Si Pitung misalnya, terus Ali Sadikin, kan bikin script-nya dulu," kata Taufan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuhan Pedagang Perabot di Dreb Sawit, Dihabisi lalu Motor Dibawa Kabur Putrinya

Pembunuhan Pedagang Perabot di Dreb Sawit, Dihabisi lalu Motor Dibawa Kabur Putrinya

Megapolitan
Rumah Subsidi Pemerintah di Cikarang Dijarah, Pengamat: Bank dan Pemilik Tidak Peduli dengan Nilai Bangunan

Rumah Subsidi Pemerintah di Cikarang Dijarah, Pengamat: Bank dan Pemilik Tidak Peduli dengan Nilai Bangunan

Megapolitan
Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Megapolitan
Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com