Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Anggaran DKI 2018 Diprediksi Lebih Baik dari 2017

Kompas.com - 19/11/2018, 23:47 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) DKI Jakarta tahun 2018 diprediksi Rp 12,1 triliun.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengklaim SILPA 2018 lebih baik dari SILPA tahun 2017.

Dalam Laporan Keuangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD DKI 2017, tercatat SILPA 2017 sebesar Rp 13,16 triliun.

"Sudah dihitungkan, SILPA itu sekitar Rp 12,1 triliun, kalau yang tahun lalu Rp 13,1 triliun, jadi lebih baik," ujar Saefullah di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018).

Baca juga: Rp 4,4 Triliun APBD DKI Mengendap di BUMD

SILPA Rp 12,1 triliun ini diajukan dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta.

Mulanya, Pemprov DKI mengajukan SILPA Rp 7,7 triliun dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2019 pada Juni lalu.

Setelah dibahas bersama Banggar pada November ini, angka Rp 7,7 triliun dinilai kurang realistis mengingat serapan anggaran masih rendah hingga November ini.

Banggar DPRD DKI meminta Pemprov DKI lebih realistis atau menaikkan prediksi SILPA itu sesuai realisasi penyerapan anggaran.

Pemprov DKI akhirnya menghitung ulang dan mendapatkan angka Rp 12,1 triliun atau naik Rp 4,4 triliun dari prediksi SILPA yang diajukan dalam rancangan KUA-PPAS.

Baca juga: 11 Bulan Pemerintahan, Penyerapan APBD DKI 2018 Baru 53,7 Persen

Saefullah tidak merinci penyebab bertambahnya SILPA tersebut.

"Asumsi kami berubah dari rencana Rp 7,7 triliun ternyata perhitungan kami ada Rp 12,1 triliun ya. Jadi, ada (kenaikan) Rp 4,4 triliun," kata dia.

Dengan prediksi SILPA Rp 12,1 triliun, Saefullah menyebut capaian penyerapan APBD 2018 ditargetkan 83 persen, sedikit lebih tinggi dibanding penyerapan anggaran tahun lalu, yakni 82,56 persen.

"Sudah kami hitung sekitar 83 koma sekian persen target penyerapan, lebih tinggi sedikit dari tahun lalu, makanya SILPA lebih rendah (dibanding 2017)," ucap Saefullah.

Per Senin ini, penyerapan anggaran dalam laman publik.bapedadki.net mencapai 55,54 persen.

Baca juga: Dana Hibah untuk Bekasi Belum Tentu Dianggarkan pada APBD DKI 2019

Rinciannya, 50,17 persen terserap untuk belanja langsung, yakni belanja pegawai, barang jasa, dan modal.

Sementara itu, serapan untuk belanja tidak langsung yakni 62 persen, terdiri dari belanja pegawai, hibah, bunga, subsidi, bantuan sosial, bantuan keuangan, dan biaya tak terduga.

Saefullah optimistis target penyerapan 83 persen bisa tercapai. Sebab, ada sejumlah proyek yang pembayarannya akan dilunasi pada akhir tahun, seperti rehab gedung Dinas Pendidikan DKI, rehab total dan rehab berat sekolah, hingga sejumlah perbaikan lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com