Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Saya Pernah Merasakan Kerepotan Orang yang Naik Transjakarta

Kompas.com - 03/12/2018, 22:46 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku pernah kerepotan saat menggunakan bus transjakarta.

Saat menjajal bus transjakarta Koridor 5C rute Harmoni-PGC 1, Senin (3/12/2018), Anies menceritakan pengalamannya dulu yang rutin naik transjakarta. Dia mengaku kerepotan mencari transportasi umum untuk sampai ke halte transjakarta.

"Kerepotannya dari rumah ke halte. Saya merasakan betul (kerepotan) orang yang pakai (naik) bus transjakarta," kata Anies saat menjajal bus transjakarta di Jakarta Timur.

Anies mengaku rutin naik transjakarta dari rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menuju kantornya di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 2005-2007.

Anies menggunakan transjakarta Koridor 1 rute Blok M-Kota. Dia mengaku kesulitan mencari transportasi umum di dekat rumahnya yang terintegrasi langsung dengan halte transjakarta.

Oleh karena itu, Anies memilih menggunakan ojek menuju halte transjakarta.

"Saya punya langganan ojek," kata dia.

Menurut Anies, kondisi transjakarta saat ini sudah jauh lebih baik. Bus-bus transjakarta yang dioperasikan lebih banyak dengan kedatangan bus di halte lebih cepat.

Rute dan koridor yang dilayani transjakarta juga lebih luas.

"Waktu itu koridornya masih belum banyak ya. Lebih nyaman sekarang," ucap Anies.

Ke depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengintegrasikan angkot, bus transjakarta, light rail transit (LRT), mass rapid transit (MRT), hingga kereta rel listrik (KRL) dalam program Jak Lingko.

Pemprov DKI juga berencana memperluas layanan transportasi umum hingga ke kampung-kampung.

Dengan demikian, warga diharapkan tidak akan lagi kerepotan untuk berpindah dari satu moda transportasi ke moda transportasi lainnya.

"Integrasi itu yang harus kita dorong lebih jauh, jangkauannya lebih luas, kemudian keleluasaannya lebih tinggi. Insya Allah itu akan membaik," tutur Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com