Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga: Pelanggar Ganjil Genap di Tol Tambun Makin Menurun

Kompas.com - 04/12/2018, 19:27 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Humas Jasa Marga Cabang Jakarta Cikampek Hendra Damanik mengatakan, jumlah kendaraan yang diputar balikkan pada penerapan ganjil-genap di Gerbang Tol Tambun, Kabupaten Bekasi, menurun sampai hari Selasa (4/12/2018).

Hendra mengatakan, penurunan jumlah pelanggar disebabkan para pengguna jalan sudah banyak yang mengetahui kebijakan ganjil-genap di Tambun.

Sebelumnya, sosialisasi melalui spanduk, media sosial, dan papan Variable Message Sign (VMS) sudah dilakukan pada 15-30 November 2018.

"Hari ini ada penurunan. Kalau kemarin (Senin) ada 59 (kendaraan), untuk hari ini ada 46 kendaraan (yang diputar balikkan)," kata Hendra di Bekasi, Selasa.

Baca juga: Ganjil-Genap Diterapkan di GT Tambun, Warga Diimbau Naik Angkutan Umum

Adapun saat ini, penerapan ganjil-genap di Tambun masuk tahap pengalihan kendaraan yang tidak sesuai dengan kebijakan tersebut. Tahap pengalihan kendaraan sudah dilakukan sejak tanggal 3-14 Desember 2018.

Belum ada penilangan bagi pengendara yang melanggar kebijakan ganjil-genap. Penilangan akan dilakukan pada 17 Desember 2018.

Dalam penerapan ganjil-genap ini, kendaraan berpelat nomor ganjil melintas di tanggal ganjil, sebaliknya kendaraan berpelat nomor genap melintas di tanggal genap.

Sementara itu, Kepala Induk Tol Jakarta-Cikampek Korlantas Polri AKP Stanlly Soselisa mengatakan, penurunan jumlah pengendara yang diputar balikkan petugas juga disebabkan kesadaran pengguna jalan yang masuk Gerbang Tol Tambun sudah cukup tinggi terkait peraturan ganjil-genap.

Baca juga: Penilangan bagi Pelanggar Ganjil-Genap di Tambun Dimulai 17 Desember

Masyarakat dinilai sudah paham dengan aturan ganjil-genap sehingga membuat petugas kepolisian tidak sulit untuk mengalihkan kendaraan yang tidak sesuai dengan aturan ganjil-genap.

"Masyarakat kesadarannya bagus ya, jadi lebih sedikit daripada sebelum-sebelumnya kayak Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Untuk Tambun, tidak terlalu banyak ya karena masyarakat sudah tahu polanya," pungkas Stanlly.

Penerapan kebijakan ganjil-genap sebelumnya sudah dilakukan di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Rencananya, ganjil-genap juga akan diterapkan di Gerbang Tol Pondok Gede Barat dan Pondok Gede Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com