JAKARTA, KOMPAS.com - Mendengar nama "Jembatan Item" bagi sebagian orang awam mungkin akan langsung berpikir tentang sebuah jembatan berwarna hitam.
Namun, jangan salah. Jembatan item yang terletak di Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur merupakan surganya barang-barang bekas atau loak.
Tempat ini juga dikenal sebagai pasar loak Jatinegara.
Baca juga: Ahmad Sobandi, Difabel yang Mampu Ciptakan Robot dari Barang Bekas
Di area sepanjang dua kilometer, anda bisa menemukan berbagai perlengkapan bekas. Mulai dari sepatu, tas, jam, kipas angin, ponsel, baju, kaset, peralatan dapur, kaset, kamera, hingga barang-barang antik.
Sebagian pedagang menjajakan dagangan dengan meja kecil atau beralaskan spanduk bekas.
Suasana terik pada Jumat (7/12/2018) siang ini tak mengurangi antusiasme warga bertransaksi jual beli di sana.
Baca juga: Ini Cara Mudah Raup Untung dari Bisnis Jual-Beli Barang Bekas
Seperti namanya, barang bekas di pasar loak Jatinegara dijual murah.
Jika para pembeli pintar menawar, pedagang tak ragu menurunkan harga dagangannya.
"Rp 35.000 ya, Bang, kan, sudah bekas," ujar seorang pembeli menawar sebuah headset putih.
Baca juga: Kaum Ibu Gabung Gerakan #JadiBaruLagi, Ubah Barang Bekas Jadi Berguna
Fery mengatakan, para pembeli selalu menawar barang dagangan yang akan dibeli.
Namun, ia tak keberatan menurunkan harga barang dagangannya. Meskipun keuntungan yang didapat hanya berkisar Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
"Kalau harganya enggak ditawar kan bisa Rp 15.000 (keuntungannya). Tapi saya yang penting laku saja," ujar Fery kepada Kompas.com, Jumat siang.
Baca juga: Warga Angkut Barang Bekas dari Lokasi Kebakaran di Sunter Agung
Ia mengaku mendapatkan barang dagangannya dari penjual barang bekas yang menggunakan gerobak.
"Terus biasa ada juga yang jual acak begitu, Mbak. Kadang malah jual bareng handphone-nya," kata dia
Selain itu, banyak juga barang-barang yang sulit ditemui dijual di sana. Contohnya seperti tongkat untuk orangtua yang dijual Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Baca juga: 35 Kios Barang Bekas di Jatinegara Terbakar
"Ini biasanya dapat dari orang yang sudah sembuh dari sakitnya, terus dijual. Saya sih kasih murah saja, yang penting berguna," ujar pedagang tongkat, Solihin.
Salah satu pedagang barang bekas, Edy (51) mengatakan, ia dan para pedagang loak pernah berada pada masa keemasan atau berkisar tahun 2003-2004.
Ia mengatakan, saat itu, warga ramai mengunjungi pasar dan keuntungan yang diraih pedagang mencapai jutaan rupiah.
"Saya pernah dapat keuntungan Rp 1.000.000 sehari. Kalau sekarang mah buat makan saja sudah syukur," ujar Edy seraya tertawa.
Baca juga: PKL Barang Bekas Kembali Okupasi Trotoar di Stasiun Kebayoran
"Dulu tempat kami (berdagang) agak di depan, terus digusur jadi ke dalam sini. Ditambah lagi ekonomi lagi merosot," tuturnya.
Kini, dirinya bersama para pedagang lain mengharapkan omzet besar ketika akhir pekan.
"Biasanya keuntungan naik 100 persen kalau Sabtu-Minggu, lumayan ramai. Nah bisa keuntungan Rp 200.000 sampai Rp 300.000," kata Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.