Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kebun Bunga Matahari di Tangerang yang Viral

Kompas.com - 03/01/2019, 17:33 WIB
Anandita Getar Rezha Pratama,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Lahan seluas 2.000 meter persegi di Gg. Makam, Pinang, Kota Tangerang dibanjiri pengunjung saat bunga matahari yang ditanamnya mekar.

Menurut pemilik lahan, Masyari, tempatnya mulai ramai karena foto-foto bunga matahari di lahannya viral di media sosial.

Baca juga: Cerita Petani Bunga Matahari di Pinggir Kali Pesanggrahan...

"Saya sebelumnya tidak menyangka, karena tujuan awalnya untuk dijual ke Rawa Belong untuk bunga hias, tapi ternyata malah heboh begini," katanya saat ditemui oleh Kompas.com pada Kamis (3/1/2019).

Sejak hari Jumat (28/12/2018) lalu, pengunjung mulai berdatangan ke kebun bunga matahari milik Masyari.

Masyari, pemilik lahan bunga matahari yang viral akibat unggahan foto-foto di media sosial berpose di lahannya sendiri, Pinang, Kota Tangerang (3/1/2019).KOMPAS.com/ ANANDITA GETAR REZHA Masyari, pemilik lahan bunga matahari yang viral akibat unggahan foto-foto di media sosial berpose di lahannya sendiri, Pinang, Kota Tangerang (3/1/2019).

Pemilik lahan mematok Rp 5.000 rupiah per orang untuk bisa masuk ke lahan bunga matahari tersebut.

Masyari mengaku bisa mendapatkan Rp 2 juta lebih tiap harinya ketika lahan bunga mataharinya banyak dicari atau viral di media sosial.

"Sehari bisa dapat Rp 2 juta, saya bahagia sekali karena bisa seperti ini. Bunga matahari juga saya jual seharga Rp 5.000 kepada pengunjung, supaya menghindari pengunjung yang memetik sembarangan untuk dijadikan oleh-oleh," jelasnya.

Penampakan bunga matahari yang sedang viral tepatnya di Gang Makam, Pinang, Kota Tangerang (3/1/2019).KOMPAS.com/ ANANDITA GETAR REZHA Penampakan bunga matahari yang sedang viral tepatnya di Gang Makam, Pinang, Kota Tangerang (3/1/2019).

Adapun bunga matahari milik Masyari berumur empat bulan sejak bibit hingga bermekaran. Perawatan yang dilakukan juga cukup sulit, karena bunga matahari butuh perlakuan khusus.

Baca juga: Menikmati Matahari Terbenam di Kebun Bunga Matahari Serpong

Masyari dan keluarganya bersyukur atas viralnya lahan miliknya itu. Sebab sebelumnya, bunga matahari ini akan dijual ke Rawa Belong seharga Rp 500-Rp 2.000 rupiah per batangnya.

Namun, sekarang justru kebun itu menjadi objek wisata alam dan menjadikannya penghasilan tersendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com