DEPOK, KOMPAS.com- Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengatakan akan memasang kamera CCTV di Jembatan Panus, Depok.
Pemasangan CCTV untuk mengawasi aksi vandalisme maupun masyarakat yang membuang sampah dari jembatan.
“Ya kedepannya kami akan pasang kamera CCTV terus agar dapat menangkap dan memberi efek jera pada pelaku yang mencoret-coret bahkan membuang sampah di area tersebut,” ucap Pradi, di Cilodong, Depok, Selasa (15/1/2019).
Baca juga: Jembatan Panus Peninggalan Belanda di Depok Dicoret-coret
Lebih lanjut, dirinya juga mengancam bakal memberikan sanksi tegas pada siapa pun pelaku yang melakukan vandalisme.
“Kita (Pemkot) bukan cuma tukang bersih-bersih terus. Ini harus ada kesadaran, untuk ikut menjaga keindahan kota. Kalau ada yang masih bandel tentu ada sanksinya,” ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya pun juga akan semakin gencar mendatangi sekolah-sekolah maupun tempat kumpul kaum muda-mudi di Kota Depok.
“Kami datang ke kelompok-kelompok muda agar mereka punya semangat untuk membangun kota ini bukan sebaliknya mengotori,” ujar Pradi.
Baca juga: Murid yang Coret-coret Jembatan Panus Dihukum Bersihkan Jembatan
Pradi mengaku telah berkoordinasi langsung pada sejumlah pihak terkait untuk membenahi jembatan tersebut.
Sebelumnya, Bangunan peninggalan kolonial Belanda, Jembatan Panus yang ada di Jalan Tole Iskandar RT 004 RW 007, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat dicoret-coret orang tak dikenal.
Coretan dengan cat semprot berwarna merah bertuliskan “SMK PURNAMA 414 DPK” terlihat jelas saat pengendara melilntas dari arah Jalan Tole Iskandar menuju ke Jalan Margonda.
Untuk diketahui, Jembatan itu dibangun pada masa kolonial Belanda tahun 1917.
Jembatan itu dirancang Andre Laurens, seorang arsitek dari marga Laurens yang merupakan salah satu dari 12 marga para bekas budak Cornelis Chastelein sekitar dua ratus tahun sebelumnya.
Jembatan tersebut dinamakan Jembatan Panus merujuk ke mandor proyek jembatan itu saat dibangun, yaitu seorang penduduk Betawi Depok yang tinggal di samping jembatan bernama Stephanus Leander.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.