Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid yang Coret-coret Jembatan Panus Dihukum Bersihkan Jembatan

Kompas.com - 15/01/2019, 16:43 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Bangunan peninggalan kolonial Belanda, Jembatan Panus, di Jalan Tole Iskandar RT 004 RW 007, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat sudah dicat dan dibersihkan kembali.

Coretan dengan cat semprot berwarna merah bertuliskan “SMK PURNAMA 414 DPK” pun sudah tidak terlihat dan ditutupi oleh cat tembok putih.

Kepala Sekolah SMK Purnama, Yus, mengatakan, pihaknya telah memberikan hukuman kepada H, salah satu murid sekolah itu untuk mengecat kembali jembatan tersebut.

“Setelah kami tahu ada murid kami yang melakukan tindak coret-coret, kami langsung cari anak tersebut dan kami minta dia untuk mengecat jembatan tersebut kembali,” ucap Yus di SMK Purnama, di Jalan Sonokeling , Depok, Selasa (15/1/2019).

Baca juga: Jembatan Panus Peninggalan Belanda di Depok Dicoret-coret

Pihak sekolah juga telah meminta murid tersebut untuk bergabung ke Komunitas Ciliwung.

Adapun Komunitas Ciliwung berisi para pegiat yang bertujuan meningkatkan kepedulian terhadap keberlangsungan Sungai Ciliwung.

Aksi vandalisme di Jembatan Panus, jalan Tole iskandar, Depok, Senin (14/1/2019).KOMPAS.com/ CYNTHIA LOVA Aksi vandalisme di Jembatan Panus, jalan Tole iskandar, Depok, Senin (14/1/2019).
Melalui akun media sosialnya, @komunitasciliwungpanusofficial, Komunitas Ciliwung memviralkan informasi mengenai Jembatan Panus yang dicoret-coret itu.

“Tadi juga komunitas Ciliwung tersebut sudah datang ke sekolah dan kami telah mempertemukan murid kami ini ke komunitas tersebut untuk meminta maaf. Sekarang H sudah bergabung bersama komunitas mereka,” ucap Yus.

Baca juga: Menengok Kondisi Jembatan Panus Depok

Menurut dia, coret-coret ini berawal dari H, salah satu pelaku yang duduk di kelas III. Saat itu, H diancam teman seperkumpulannya untuk mencoret-coret jembatan itu pada Sabtu (12/1/2019).

“Iya itu dia lakuin hari karena saat dia nongkrong sama temanya, dia dicekokin minuman keras, kemudian ditendang, dan dipaksa buat coretan nama sekolahnya di tembok jembatan itu,” ucap Yus.

Ia pun berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. 

“Ya ini biar jadi pembelajaran sendiri buat anak muridnya dan kami juga dari pihak sekolah akan semakin tingkatkan lagi pengawasan ke murid-murid kami,” ujar Yus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com