Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Pedagang yang Ketakutan Saat Bentrokan di Tanah Abang

Kompas.com - 17/01/2019, 16:45 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang-pedagang yang telah memiliki kios permanen di kawasan Tanah Abang menceritakan suasana mencekam saat bentrokan terjadi antara pedagang kaki lima (PKL) dan petugas Satpol PP DKI, Kamis (17/1/2019).

Pedagang pakaian pria dan wanita, Mustafa, mengatakan, aksi lempar batu kepada petugas satpol PP seperti itu baru pertama kali terjadi di kawasan Tanah Abang.

Para PKL yang berjualan di trotoar Tanah Abang biasanya hanya meluapkan amarahnya dengan menangis atau berteriak menolak saat ditertibkan satpol PP.

"Setahu saya selama lima tahun buka toko di sini, mereka tuh biasanya cuma nangis dan menolak diusir. Kalau tadi itu menakutkan sekali. Semua pedagang melempar batu. Bahkan ada yang lempar tiang besi yang dipakai menggantung baju-baju itu," kata Mustafa kepada Kompas.com.

Baca juga: Pasca-bentrokan dengan Pedagang, Satpol PP Amankan Tanah Abang Bersama Polisi

Menurut kesaksian Mustafa, para petugas satpol PP tidak melakukan perlawanan. Mereka berusaha menenangkan para PKL yang terus melempari petugas dengan batu.

"Saya lihatnya satpol PP cuma meminta PKL tenang. Berusaha mendekati PKL itu biar enggak terus melempar batu, tetapi pedagang itu tetap saja lempar batu. Sampai bawa besi juga kan," ujar Mustafa.

Kemudian, polisi datang. Polisi, kata dia, langsung menangkap orang-orang yang terlihat membawa batu di tangannya.

"Polisi lari-lari juga berusaha nangkepin mereka. Lumayan lama juga sih mbak sampai benar-benar tenang. Saya saja cuma berani lihat dari dalam toko," ucap dia.

Pedagang lainnya, Widyaningsih, juga mengatakan bahwa bentrokan itu membuatnya takut dan khawatir. 

Saat bentrokan terjadi, ada pembeli yang sedang memilih-milih pakaian di tokonya.

Ia dan dua karyawannya langsung melindungi diri dengan masuk ke dalam toko. Widyaningsih tak berani keluar atau melihat langsung bentrokan itu.

"Awalnya tuh seperti biasa mbak, satpol PP bilang kalau pedagang enggak boleh jualan di sini (trotoar). Enggak tahu dari mana asalnya, tiba-tiba ada yang lempar batu saja ke petugas. Petugasnya sih berusaha cari begitu ya siapa yang melempar. Eh tiba-tiba sudah banyak saja tuh yang lempar batu," kata Ningsih.

Menurut dia, banyak pejalan kaki yang merekam aksi bentrokan itu. Para PKL pun tak melempari pejalan kaki dengan batu.

"Mereka tuh cuma ngelempar batu buat petugas. Banyak kok tadi yang ngerekam video dan foto begitu, tetapi enggak dilempari batu. Ya karena mereka marahnya ke petugas saja kan," kata Ningsih.

Ia juga mengatakan, setiap hari para PKL diingatkan untuk tidak berjualan di trotoar. Namun, saat satpol PP pergi, PKL itu kembali lagi ke trotoar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com