Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Politik, Kapolda Metro Jaya Imbau Masyarakat Tidak Kebablasan

Kompas.com - 25/01/2019, 11:17 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Gatot Eddy Pramono, berharap semua pihak mampu menjaga situasi Jakarta tetap kondusif menjelang Pemilu pada April 2019.

"Hujan hari ini membuat sejuk. Mudah-mudahan ini adalah awal dari kesejukan kita semua. Mudah-mudahan suasana ini tetap sejuk sampai Pemilu 2019 nantinya," kata Gatot saat menghadiri upacara pisah sambut Kapolda Metro Jaya di Gedung Parkir Polda Metro Jaya, Jumat (25/1/2019).

Baca juga: Kapolri: Mutasi Tak Ada Kaitan Dengan Fraksi dan Friksi, Polri Solid!

Menurut Gatot, gesekan pendapat antar-masyarakat menjelang Pemilu adalah sesuatu yang normal terjadi, selama tidak melebihi ambang batas wajar.

Konflik antar-golongan masyarakat dapat terjadi jika masyarakat tidak dapat mengontrol gesekan perbedaan pendapat itu.

"Kita berada di tahun demokratis. Orang bilang tahun politik di mana terjadi kontestasi politik. Kalau kontestasi politik itu, ada pihak-pihak yang ingin menang dan mereka berupaya untuk mencitrakan yang baik," ujar Gatot.

"Suhu panas terpolarisasi tapi tidak boleh kebablasan, harus didinginkan. Kalau kebablasan, bisa terjadi terjadi konflik sosial. Ini yang kita jaga," lanjut dia.

Irjen Gatot Eddy Pramono resmi menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Idham Azis. Bersamaan dengan itu, Irjen Idham Azis dirotasi sebagai Kepala Bareskrim.

Upacara pisah sambut Kapolda Metro Jaya digelar di Gedung Parkir Polda Metro Jaya, Jumat pada pukul 09.20 WIB dipimpin Irjen Idham Azis.

Baca juga: Rotasi Perwira Polri, Idham Azis Jadi Kabareskrim, Gatot Eddy Pramono Jabat Kapolda Metro Jaya

Dalam sambutannya, Idham mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polda Metro Jaya yang telah membantunya menjalankan tugas selama ia menjabat Kapolda Metro Jaya. 

"Izinkan saya atas nama pribadi dan keluarga memohon maaf apabila selama kepemimpinan saya di Polda Metro Jaya ini kurang lebih 546 hari, tepatnya 18 bulan, ada hal-hal yang kurang berkenan. Itu semua saya lakukan untuk bagaimana Polda ini bisa baik," kata Idham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com