Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju RSUI Belum Bisa Langsung dari Akses Jalan Margonda

Kompas.com - 01/02/2019, 15:23 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Jembatan penghubung Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dengan Jalan Margonda belum dibuka untuk umum.

Jalur masuk menuju jembatan masih ditutup seng setinggi dua meter. seng-seng yang berukuran dua meter.

“Belom boleh lewat sini, lewat dari dalam UI saja ya muter,” ucap salah satu petugas, di UI, Depok, Kamis (31/1/2019).

Baca juga: RSUI Depok Dibuka untuk Umum

Untuk datang mengunjungi RSUI, masyarakat hanya bisa melalui area kampus Universitas Indonesia. Letak RSUI berseberangan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Adapun jembatan tersebut sudah dilengkapi lampu penerangan jalan. Jembatan tersebut juga terhubung ke Jalan Boulevard UI.

Di bawah jembatan tersebut tampak Tol Cijago. Tol Cijago yang nantinya akan tersambung ke RSUI melalui jembatan tersebut.

Direktur Utama RSUI, Dr. dr. Julianto Witjaksono, Sp.OG (K), MGO mengatakan, jembatan tersebut akan dibuka setelah adanya palang pintu di perlintasan kereta api di Jalan Beji.

Baca juga: Dibuka untuk Umum, Ini Fasilitas yang Tersedia di RSUI Depok

“Jembatan tersebut akan kami buka setelah perlintasan kereta api ditutup oleh palang,” ucap Juliato, di RSUI, Depok, Kamis (31/1/2019).

Menurutnya, palang tersebut harus dibuat untuk menghindari masyarakat dari kecelakaan kereta api.

“Jadi kita tidak mau ambil resiko kalau ada pasien kami yang melewati jalur perlintasan kereta. Jadi emang perlintasan kereta api itu harus di tutup dulu dengan palang pintu dan jalan rusak di sekitar perlintasan tersebut akan diperbaiki baru kita akan buka jembatan tersebut,” ucap Julianto.

Ia mengatakan, jembatan tersebut dipastian akan seluruhnya rampung dan dapat digunakan pada tahun 2019 ini.

Sebelumnya, jalan dan Jembatan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) kini telah rampung. Jalan dan jembatan ini menghubungkan Akses RSUI dengan Jalan Margonda.

Terdapat empat akses menuju RSUI di antaranya jalur gerbang utama kampus UI Depok, stasiun Pondok Cina, jembatan penyeberangan dari sisi Mal Depok Town Square (dalam tahap perencanaan) serta melalui jembatan akses RSUI.

Baca juga: Resmi, UI Terima Hibah Aset Jalan dan Jembatan RSUI

Jalan dan jembatan yang dibangun ini merupakan dukungan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pembangunan jalan dan jembatan akses ini dikerjakan oleh PT Translingkar Kita Jaya (PT TLKJ).

Total hibah biaya konstruksi pembangunan jalan dan jembatan akses RSUI sebesar Rp 35,6 miliar.

Sementara proses serah terima aset jalan dan jembatan akses RSUI kepada pihak UI sudah dilakukan pada Rabu (30/1/2019).

"Kami ingin memberikan servis terbaik terbaik bagi sivitas akademika UI serta masyarakat umum yang ingin memanfaatkan pelayanan kesehatan RSUI," ujar Rektor UI, Muhammad Anis dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (30/1/2019).

Anis menambahkan, dengan adanya jalan dan jembatan akses khusus ini, maka pengunjung dan pasien RSUI dapat terhindar dari kepadatan lalu intas pada zona akademik kampus UI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com