Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Tanda Kekerasan pada Jenazah Wanita yang Mengambang di Cisadane

Kompas.com - 12/02/2019, 13:42 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi tidak menemukan tanda kekerasas pada jenazah perempuan yang ditemukan di Sungai Cisadane, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Senin (11/2/2019) pagi kemarin.

Kanitreskrim Polsek Tangerang, Iptu Prapto Lasono menyebutkan, dari hasil visum tidak ditemukan adanya tanda kekerasan. Namun jenazah memang penuh luka.

"Tidak kelihatan tanda kekerasan, hanya penuh luka sayatan yang mungkin didapat dari gesekan dengan bambu. Sebab luka tersebut tidak beraturan," kata Prapto pada Kompas.com, Selasa (12/4/2019).

Baca juga: Mayat Perempuan dengan Uang Rp 1 Juta Ditemukan di Sungai Cisadane

Pihak kepolisian juga tidak melihat adanya tidak pidana seperti perampokan terhadap perempuan itu sebab dompet korban ditemukan dengan uang sejumlah Rp 1.054.000.

" Maka kami berharap bisa segera menemukan identitasnya. Sehingga nanti bisa ketemu keluarganya. Kalau sudah ketemu keluarganya baru bisa ketahuan, dia lagi ngapain, apakah dia punya musuh, dan lain sebagainya," kata Prapto.

Ciri-ciri jenazah antara lain berusia sekitar 30 tahun, bertubuh gemuk, tinggi badan kurang lebih 155 centimeter, dan menggunakan celana jeans.

Polisi menduga, jenazah tersebut sudah hanyut selama tiga hingga empat hari.

Proses identifikasi jenazah masih dilakukan hingga kini di RSUD Kabupaten Tangerang. Namun pihak kepolisian kesulitan mencari identitas korban karena kondisi jenazah sudah rusak.

"Kondisi tubuh korban rusak semua. Kulitnya juga sangat rapuh karena saya perkirakan sudah hanyut tiga sampai empat hari," ujar Prapto.

Menurut dia proses identifikasi rencananya akan dilakukan dengan mengambil sidik jari jenazah.

"Sekarang kami sedang berusaha optimal cari sidik jarinya. Semoga ketemu dan semoga jenazah sudah terdaftar di e-KTP, jadi bisa ketahuan identitasnya," kata Prapto. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com