Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Nilai Belum Perlu Rekayasa Lalu lintas di Lokasi Debat Kedua Pilpres 2019

Kompas.com - 17/02/2019, 12:15 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Direktur Lalu lintas Polda Metro Jaya AKBP I Made Agus Prasatya mengatakan, pihaknya tidak akan menerapkan rekayasa lalu lintas berupa penutupan ruas jalan atau pengalihan arus lalu lintas di lokasi debat calon presiden di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (17/2/2019).

Agus mengatakan, pihaknya hanya akan menerjunkan personel tambahan di ruas jalan sekitar Hotel Sultan guna memperlancar arus lalu lintas agar tidak tersendat.

"Tidak ada (rekayasa lalu lintas) pengaturan lalu lintas seperti biasa. Kita hanya perketat pengamanan di sekitaran Hotel Sultan," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Menurut dia, rekayasa lalu lintas dirasa belum diperlukan karena acara debat capres terpusat di dalam dan sekitar Hotel Sultan.

Baca juga: Saksikan Live Streaming Debat Capres Malam Ini

Selain itu, arus lalu lintas di sekitar Hotel Sultan pada Minggu tidak sepadat hari kerja.

"Belum diperlukan nanti kalau ada situasi mendesak baru kita laksanakan (rekayasa lalu lintas)," ujar Agus.

Sebanyak 614 polisi lalu lintas diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar di sekitar Hotel Sultan mulai dari akses keluar-masuk hotel hingga Bundaran Semanggi.

"Diimbau kepada warga masyarakat yang hendak melintas Jalan Gatot Subroto Hotel Sultan, ada kegiatan di situ, agar memaklumi apabila ada sedikit tersendat lalu lintas. Kita akan menjaga arus lalu lintas tetap terkendali lancar," tutur Agus.

Sebanyak 2.981 personel gabungan Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah diterjunkam untuk mengamankan pelaksanaan debat kedua calon presiden di Hotel Sultan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penerjunan ribuan personel tersebut berdasarkan hasil evaluasi pengamanan debat kedua yang dilakukan pihaknya dengan bagian intelijen negara.

"Setelah kita melakukan evaluasi dan informasi dari intelijen, kita menurunkan 2.981 personel gabungan Polri, TNI dan pemerintah daerah," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/2/2019).

Baca juga: Moderator Ingin Debat Capres Lebih Cair agar Paslon Rileks

Menurut Argo, debat kedua calon presiden akan dikawal tiga lapis pengamanan.

Adapun lapis pertama berada di dalam ruang debat dengan pengamanan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

"Ring dua sekitar hotel oleh TNI dan Polri (di luar ruang debat). Ring ketiga di akses keluar masuk, sekitar jalan besar mau keluar masuk ke Hotel Sultan ke Bundaran Semanggi," ujar Argo.

Debat capres dan cawapres akan digelar lima kali. Debat pertama dilaksanakan pada 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, dengan mengangkat tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Debat kedua mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat kedua ini akan disiarkan empat stasiun televisi yakni, RCTI, JTV, MNC TV, dan iNews TV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com