Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Gunawan, Korban Kebakaran Kapal di Kepulauan Seribu

Kompas.com - 12/03/2019, 16:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal nelayan bernama KM Riki Baru terbakar di perairan Kepulauan Seribu pada Senin (11/3/2019) malam kemarin. Tiga orang awak kapal ditemukan tewas dan satu orang lainnya masih dicari.

Sementara itu, ada 14 orang awak kapal yang sudah selamat dan dievakuasi petugas. Gunawan (30) adalah salah satu awak yang selamat dari peristiwa itu. 

Baca juga: Korban Selamat Kapal Terbakar Kepulauan Seribu Ditemukan Terombang-ambing

Gunawan bercerita, ia sedang berada di kamar kemudi kapal saat tiba-tiba ia mendengar ledakan yang kemudian menimbulkan api yang melalap kapal.

"Dan itu kami semua mulai panik, sudah enggak tahu harus ngapain sudah langsung turun semua," kata Gunawan kepada wartawan di Mapolairud Baharkam Polri, Selasa (12/3/2019) siang.

Gunawan menuturkan, ia dan awak kapal lainnya langsung panik setelah melihat api berkobar.

Setelah mengenakan pelampung, ia dan rekan-rekannya pun langsung menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan diri.

Para awak kapal yang selamat terombang-ambing selama berjam-jam di tengah laut bermodalkan pelampung dan sejumlah serpihan kapal atau barang-barang yang mengapung di laut.

"Kami kemarin mulai turun jam 7 maleman, baru ditemuin tadi jam 7 pagi," ujar Gunawan.

Gunawan berhasil diselamatkan oleh petugas Ditpolair Baharkam Polri yang melakukan pencarian sekira 21 mil dari lokasi kebakaran kapal.

Baca juga: Kebakaran Kapal di Kepulauan Seribu Diduga karena Pengisian Radiator

Setelah dievakuasi, para korban selamat segera dibawa ke daratan Jakarta dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Hingga Selasa siang, polisi telah mengevakuasi 14 korban selamat dan tiga korban tewas. Adapun satu awak kapal lainnya masih dalam proses pencarian.

Adapun kapal yang terbakar adalah kapal nelayan cumi yang tengah berada di sekitar Pulau Paniki, Kepulauan Seribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com