Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Jakut Turunkan 538 Alat Peraga Kampanye dari Jalan Protokol

Kompas.com - 14/03/2019, 10:40 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Bawaslu Jakarta Utara bersama petugas Satpol PP menurunkan 538 alat peraga kampanye dari Jalan Gunung Sahari dan Jalan Yos Sudarso pada penertiban serentak, Rabu (13/3/2019) kemarin.

Ketua Bawaslu Jakarta Utara Mochamad Dimyati menyatakan, alat peraga kampanye (APK) yang diturunkan didominasi oleh APK yang dipasang oleh tim sukses calon anggota legislatif.

"Dari 538 APK yang diturunkan, yang caleg itu hampir sekitar 78 persen. 78 persen itu dari caleg semua," kata Dimyati kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2019).

Baca juga: 4.216 Alat Peraga Kampanye di Jakarta Selatan Diturunkan

Dimyati menuturkan, maraknya APK caleg yang melanggar aturan dapat disebabkan oleh lemahnya pengawasan dari partai-partai politik yang mengusung para caleg.

Pasalnya, setiap caleg mempunyai tim sukses atau relawannya masing-masing yang memasang berbagai jenis APK tanpa pengawasan dari partai politik.

"Kelihatannya memang partai-partai politik sendiri tidak bisa mengontrol, karena calegnya sendiri (yang memasang)," ujar Dimyati.

Dimyati mengatakan, pihaknya sudah rutin memberikan imbauan kepada para caleg maupun partai politik untuk berkampanye sesuai aturan.

Baca juga: Bawaslu: PDI-P dan Gerindra Pelanggar Terbanyak Alat Peraga Kampanye di Jaksel

Namun, ia mengakui pembinaan terhadap para caleg merupakan domain masing-masing partai yang mengusung.

Rabu kemarin, Bawaslu di setiap kota di DKI Jakart menertibkan alat-alat peraga kampanye yang dinilai melanggar SK KPU DKI Jakarta No 175.

Penertiban di wilayah Jakarta Utara dilakukan di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Gunung Sahari yang mestinya steril dari berbagai alat peraga kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com