Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Sistem Pemilu, Delegasi Kerajaan Kelantan Kunjungi KPU Depok

Kompas.com - 19/03/2019, 21:01 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS. Com - Delegasi Kerajaan Negeri Kelantan Malaysia berkunjung ke kantor KPU Depok di Jalan Kartini, kecamatan Pancoran Mas, Selasa (19/3/2019).

Kedatangan delegasi untuk mewakili Pusat Kajian Strategik Menteri Kelantan melihat bagaimana tahapan pesta demokrasi yang akan dilangsungkan Indonesia pada April mendatang.

“Tujuan kami untuk menjadi pemerhati kepada Pilpres di 2019, kemudian sama-sama menjalin hubungan dengan rekan-rekan partai politik di sini dan melihat pengalaman Pilpres dan Pemilu untuk kita sama-sama boleh pakai di Kelantan khususnya,” kata Pengarah Pusat Kajian Strategik Menteri Kelantan, Wan Nik Wan Yussof, di KPU Depok.

Baca juga: KPU Depok Mulai Melipat dan Menyortir Surat Suara Hari Ini

Menurut Wan, sistem pemilihan di Indonesia menarik untuk dipelajari, terutama terkait undang-undang Pemilu.

"Memang meskipun di Malaysia tidak ada Pilpres, namun secara keseluruhan, sistem pemilu di sana hampir sama dengan di Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan, Kerajaan Negeri Kelantan punya misi yang sama untuk reformasi undang – undang, khususnya terkait anti korupsi dan yang melibatkan politik uang.

“Cukup baik perkembangan demokrasi di Indonesia dan kita yakin itu memberi satu pertanda baik untuk rakyat memilih bagi pembangunan negara,” ujarnya.

Komisioner KPU Depok Jayadin menyambut baik kunjungan delegasi Kerajaan Kelantan Malaysia itu.

“Banyak hal yang kita sampaikan ke mereka terkait Pemilu serentak di Indonesia karena hal tersebut baru pertama kali mereka dapatkan di sini,” kata Jayadin.

Jayadin mengatakan, Kerajaan Kelantan punya sistem pemilihan umum yang berbeda dengan Indonesia, mulai dari daftar pemilih umum hingga cara pencalonan.

"Nah saat diskusi ada delegasi dari Malaysia bahkan kaget melihat besarnya surat suara yang nanti akan digunakan untuk memilih," ujarnya.

Tak hanya itu, mereka juga kaget melihat jumlah DPT mencapai 33 juta untuk Jawa Barat saja.

"Mereka mengapresiasi kami yang bisa mengelola jumlah sebanyak itu dengan baik karena jumlah DPT 33 juta di Jabar kalau di sana 33 juta jumlah DPT satu negara,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com