Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Kita Targetkan Jokowi-Amin Raih 60 Persen Suara di Jabar

Kompas.com - 26/03/2019, 19:46 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat Jokowi-Ma'ruf, Dedi Mulyadi, mengatakan, pihaknya menargetkan pasangan Jokowi-Ma'ruf meraup suara hingga 60 persen di Jawa Barat.

"Target kita menang, kalau kita targetin 60 persen kemenangannya di Jawa Barat. Ya kita jalanin saja sekarang, terus bagaimana melihat perkembangan," kata Dedi saat akan mendampingi Plt Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja melihat kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi, Selasa (26/3/2019).

Adapun pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014, Jokowi kalah telak dengan pasangan Prabowo-Hatta dalam perolehan suara di Jawa Barat.

Baca juga: TKN Jokowi-Maruf: Pak Prabowo Tampil Sebagai Pahlawan Kesiangan...

Prabowo-Hatta meraup suara 14.167.381 atau 59,78 persen suara, sedangkan Jokowi mendapat 9.530.315 atau 40,22 persen suara.

Saat itu, Jokowi hanya unggul di 4 kabupaten dari 27 kabupaten atau kota di Jawa Barat.

Dedi pun membenarkan data tersebut. Namun, menurut dia, perolehan suara Jokowi di Jawa Barat tahun ini lebih baik dibanding tahun 2014. Hal itu dilihatnya dari sejumlah hasil survei.

"Menurut saya posisi pak Jokowi di Jawa Barat jauh lebih baik dibanding tahun 2014. 2014 kan telak, kalau ini kan bisa sudah bisa imbang kadang surveinya lebih 3 persen kadang 4 persen," ujar Dedi.

Baca juga: TKN Jokowi-Maruf Sebut Ada Bendera HTI di Kampanye Prabowo, Ini Kata Fadli Zon

Bagi Dedi, pesta demokrasi saat ini fluktuatif. Pemilih, kata dia, bisa saja berubah pilihan politik.

Apalagi, kata dia, makin banyak warga yang yakin akan kinerja Jokowi dalam memimpin negeri selama 5 tahun.

"Yang terjadi dalam politik sekarang tidak ada yang disebut tren lagi. Yang ada adalah fluktuasi begitu. Jadi kalau dulu kan politiknya itu tren, sekarang enggak, ada naik ada turun, memang sangat berbeda politik sekarang," tutur Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com