Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Rakerkesda, Anies Tekankan Pentingnya Integrasi Data Kesehatan

Kompas.com - 09/04/2019, 14:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2019 menegaskan pentingnya integrasi data kesehatan.

Menurutnya, analisis data dan bukti di lapangan terkait masalah dan pelayanan kesehatan menjadi bahan penting untuk langkah berikutnya.

"Kita menganalisis semua data dan bukti lapangan terkait masalah dan pelayanan kesehatan, baik data klinis, finansial, rantai suplai, kepuasan pasien, kepuasan masyarakat, dan berbagai data operasional lainnya," tutur Anies dalam sambutannya, Selasa (9/4/2019).

"Integrasikan, maka kita akan punya informasi amat lengkap untuk melakukan langkah-langkah (selanjutnya)," imbuhnya.

Baca juga: Anies Terbitkan Pergub Naturalisasi Sungai

Data-data ini, lanjutnya, akan dikembangkan menjadi sebuah peta kesehatan yang terintegrasi, yang di dalamnya termaktub potret lengkap soal permasalahan dan layanan kesehatan di berbagai titik di Jakarta.

Anies lantas memberi contoh soal temuan titik-titik di Jakarta yang masih kekurangan fasilitas MCK. Padahal, menurutnya kebutuhan sanitasi merupakan kebutuhan amat mendasar untuk hidup sehat.

"Dua minggu lalu ketika dipresentasikan, kita tahu persis kelurahan mana RW mana di Jakarta yang kekurangan MCK. Kita tahu persis titik-titiknya," papar Anies merujuk pada hasil temuan PKK yang telah mengumpulkan data sanitasi di berbagai keluarga.

Ia berkata, berbekal integrasi data semacam itu, pihaknya juga dapat mengambil kebijakan terkait aspek kesehatan lingkungan yang dapat mencegah potensi timbulnya penyakit.

"Kalau fasilitas sanitasi MCK saja itu kurang, Anda bisa bayangkan konsekuensi potensi penyakitnya menjadi tinggi, bukan?" ujarnya.

Anies menandaskan, data kesehatan ini nantinya terintegrasi dalam program Jakarta Satu, dengan PKK sebagai salah satu ujung tombak utama dalam pengumpulan data kesehatan di masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com