Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunjukkan Jari Bertinta Ungu, Pengendara di Jakpus Dapat Cokelat Gratis

Kompas.com - 18/04/2019, 18:20 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anak muda dengan mengenakan kaus putih membagikan cokelat batang kepada para pengendara di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019). 

Mereka yang menamakan diri sebagai "Relawan Milenial Jokowi KitaSatu" membagikan cokelat kepada pengendara yang sudah menggunakan hak suara pada Pemilu 2019

Sebelum membagikan cokelat, para relawan meminta pengendara menunjukkan jari kelingking bertinta ungu.

Baca juga: Pasca-pemilu, Kapolres Cianjur Larang Ada Konvoi Kemenangan

"Halo, Pak, kemarin nyoblos enggak ? Kalau nyoblos, terima kasih ya karena telah berpartisipasi dalam pemilu dan pilpres," ucap salah satu relawan kepada pengendara sembari membagikan cokelat.

Para pengendara yang diberikan cokelat lantas tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

Aksi ini digelar mulai pukul 16.45 hingga 17.30. 

Baca juga: Ini Perbandingan Suara Jokowi dan Prabowo pada Pemilu 2019 dan 2014

Ketua Pelaksana Kegiatan Andhika Eka Putra mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk berterima kasih kepada warga yang telah berpartisipasi dalam pemilu 2019

"Selain itu, kami ingin mempersatukan kembali kubu 01 dan 02, terutama yang kemarin sempat panas dan tegang. Jadi kami ingin mempersatukan kembali kalau tujuan kami hanya satu yaitu persatuan indonesia," ujar Andhika.

Ia bersama 24 rekannya membagi-bagikan 250 cokelat batang.

Baca juga: Ini Perbandingan Suara Jokowi dan Prabowo pada Pemilu 2019 dan 2014

Tanggapan yang didapat dari pengendara pun beragam.

Ada yang senang, ada pula yang menolak. 

Salah satu pengendara, Rizky mengaku senang mendapat cokelat gratis. 

Baca juga: Kubu Prabowo Tuding Ada Kecurangan Pemilu, Ini Tanggapan Jokowi

"Senang dong dikasih cokelat. Jujur saja saya pendukung Prabowo-Sandiaga, tetapi saya senang ada kegiatan positif seperti ini," ucap Rizky.

Lain dengan Rizky, Nema menolak pemberian cokelat tersebut. 

"Tadi saya enggak ambil karena sakit gigi, tetapi saya apresiasi sih kegiatannya," ujar Nema.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com