Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2019, 18:47 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Rajab (61), pedagang kaki lima di Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat yang dagangannya habis dijarah massa pada kerusuhan 22 Mei 2019 mengaku kaget ketika dirinya dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara.

Pada Jumat (24/5/2019) siang, Rajab yang sedang duduk meratapi warungnya itu tiba-tiba didatangi seorang anggota kepolisian yang memberitahu bahwa dirinya dipanggil Presiden Joko Widodo.

"Enggak tahu sama sekali, kaget aja tau-tau ada panggilan kemarin. Ada yang nyamperin saya dari Binmas, 'Kamu dipanggil Bapak Presiden, pakaian kau, pakai batik'," kata Rajab saat ditemui di warungnya, Sabtu (25/5/2019).

Baca juga: Cerita Rajab Kehabisan Modal karena Warung Dijarah dan Tabungan Rp 8 Juta Diambil Perusuh 22 Mei

Rajab yang sudah kehilangan barang-barangnya seperti pakaian, alat mandi, dan lainnya itu terpaksa harus meminjam batik kerabatnya untuk pergi ke Istana Negara. Sebab jika harus pulang, rumah Rajab berada di Depok, Jawa Barat.

"Pas kemarin enggak pakai batik. Akhirnya pinjam lah punya teman. Naik mobil patroli, dari sini setengah 3 sore sama Pak Ismail. Sampai istana langsung ketemu Pak Jokowi," ujar Rajab.

Dia menjelaskan, saat bertemu Jokowi, dia ditanyakan kenapa bisa sampai terjarah. Rajab pun menjawab bahwa dirinya sudah pasrah melihat warungnya dijarah.

"Dia (Jokowi) bilang, kenapa bisa kena jarah? Kami bilang, massa banyak, sudah enggak ketolong. Kami pertahankan juga nanti kami yang jadi korban. Kenapa bisa terjadi ya? Kata dia, yang dijarah orang kecil lagi," tutur Rajab.

Baca juga: Dagangan Dibakar Massa, Ismail dan Rajab Diundang ke Istana

Pertemuan Rajab dengan Jokowi pun berlangsung sekitar 25 menit. Setelah itu, Rajab dan korban penjarahan lainnya bernama Ismail diantar pulang ke rumahnya masing-masing.

Rajab bercerita, akibat kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei itu, dirinya mengaku mengalami kerugian hingga Rp 50 juta. Seluruh dagangannya ludes tak tersisa.

"Sisir saya aja sampai diambil juga, Pak," ujar Rajab.

Sebelumnya, kericuhan terjadi sejak Selasa (21/5/2019) hingga Kamis (23/5/2019) dini hari. Kerusuhan terjadi pasca-aksi unjuk rasa massa di depan Kantor Bawaslu RI, tepatnya di perempatan Sarinah, Jakarta Pusat.

Akibat kerusuhan itu, sejumlah fasilitas umum di jalan tersebut rusak termasuk Pos Polisi Sabang di Jalan KH. Wahid Hasyim.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Megapolitan
Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara 'Online'

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara "Online"

Megapolitan
F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Megapolitan
Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Megapolitan
Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Megapolitan
Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com