Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Hilang di Ragunan? Begini Cara Petugas Mempertemukannya dengan Anda

Kompas.com - 06/06/2019, 17:13 WIB
Walda Marison,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus anak yang hilang dari rombongan keluarga di Taman Margasatwa Ragunan kerap terjadi. Apalagi saat libur lebaran dimana total pengunjung Ragunan mencapai lebih dari 70.000 orang.

Anak yang hilang rata-rata masih berumur tiga sampai lima tahun. Hal tersebut dikatakan Kepala Satuan Pelaksana Promosi Kebun Binatang Ragunan Ketut Widarsono saat ditemui di dalam taman, Kamis (6/6/2019).

Untuk mengantisipasinya, pihak pengelola Ragunan punya cara tersendiri untuk mempertemukan anak yang hilang dengan orang tuanya.

Baca juga: Kamis Siang, Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Tembus 72.000 Orang

Anak yang terlepas dari bimbingan orangtuanya akan diantar petugas keamanan untuk dibawa ke kantor pusat informasi.

Di sana, ciri-ciri anak tersebut akan diberitakan oleh announcer yang tersambung ke speaker di beberapa titik di taman Ragunan.

Orang tua yang merasa kehilangan anak tersebut akan datang ke kantor pusat informasi.

"Makanya kita siapkan petugas kurang lebih 15 orang di kantor informasi di samping petugas yang manggil. Kalau ada yang nggak betah atau nangis ya kita sudah siapkan petugas itu tadi. Sampai nanti orang tuanya datang," ucap dia .

Baca juga: Sampah Berserakan di Taman Margasatwa Ragunan, Ini Kata Pengelola

Jika anak tersebut menangis dan tidak mau tenang, para petugas akan memberikan permen dan mainan untuk menenangkan perasaan sang anak.

"Kita selalu mengimbau kepada pengunjung agar tidak buang sampah sembarangan dan selalu mengawasi anak-anaknya agar tidak terlepas dari pantauan orangtua," tutup dia.

Kompas TV Di hari kedua lebaran arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Cirebon di Gerbong Tol Cikampek Utama, Purwakarta, Jawa Barat masih terpantau padat. Padatnya antrean kendaraan didominasi kendaraan pribadi. Ribuan kendaraan memadati ruas jalan tol Jakarta-Cikampek di Kilometer 70 depan gerbang tol Cikatama, Purwakarta, Jawa Barat. Selain padat antrean kendaraan pun mengular lumayan panjang. Padatnya antrean kendaraan ini didominasi kendaraan pribadi. Yakni kendaraan-kendaraan warga Jakarta, Bandung dan sekitarnya yang baru mau mudik ke kampung halamannya ke sejumlah wilayah di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu ada juga yang mau memanfaatkan waktu hari raya Idul Fitri ini untuk berlibur ke sejumlah tempat wisata. Sementara Gerbang Tol Cikampek Utama diberlakukan normal. Gardu yang difungsikan sebanyak 22 gardu transaksi. Yakni 14 gardu di gerbang utama dan 8 gardu satelit atau tambahan. #CikampekUtama #Macet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com