Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Adidas Yeezy 350 V2, Warga Rela Antre Panjang Pukul 06.00 di GI

Kompas.com - 07/06/2019, 10:38 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah pemuda rela mengantre panjang demi mendapatkan sepatu Adidas Yeezy Boost 350 V2 Black di Mal Grand Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2019).

Sepatu Adidas dengan warna hitam yang baru di rilis 5 Juni 2019 ini disambut antusias masyarakat terutama kolektor sepatu.

Pantauan Kompas.com pada 09.30 WIB antrean mengular panjang di depan lobi karena mal belum buka. Mereka membuat tiga baris untuk mengantre.

Antrean tersebut dibatasi hanya sampai 150 orang pembeli. Sementara yang tidak dapat antrean tersebut memilih untuk duduk di pinggir mal dan menunggu antrean selanjutnya dibuka.

Baca juga: Dalam Hitungan Menit, Kaus Uniqlo KAWS Ludes Diborong Pembeli

Salah satunya, Stefani (23), warga Bojonggede, Bogor ini mengaku telah datang ke Grand Indonesia sejak pukul 06.00 WIB.

“Saya di sini dari jam 06.00 WIB lewat lah. Itu pun sudah banyak yang antre, Mbak,” ucap Stefani di Grand Indonesia, Jumat. Ia mengaku hobi koleksi sepatu dari berbagai varian merek.

Antrean mengular untuk membeli sepatu Adidas Yeezy Boost 350 v2 Black di mal Grand Indonesia, Jumat (7/6/2019).KOMPAS.com/Cyntia Lova Antrean mengular untuk membeli sepatu Adidas Yeezy Boost 350 v2 Black di mal Grand Indonesia, Jumat (7/6/2019).

Sementara, Anggun, warga Cipinang mengaku telah mengantre dari pukul 07.00 WIB.

Meski mendapat nomor antrean 179, Anggun tetap optimistis mendapatkan sepatu Adidas tersebut.

Pasalnya, antrean sepatu hari ini sudah didaftar masyarakat secara online melalui situs Ourdailydose.net.

“Iya optimis aja, kan antreannya harusnnya sampai nomor 150 tapi yang daftar ada ribuan. Saya mah optimis aja mudah-mudahan orangnya tidak ada, jadi saya bisa masuk ke antrean,” ucapnya.

Sama halnya dengan Valentino (24), warga Kalideres ini mengatakan, membeli sepatu ini untuk dijualnya kembali.

“Saya sih mau jual lagi, karena lumayan harganya kan di store Ro 3,6 juta. Nanti saya bisa jual Rp 5 jutaan, Mbak,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com