Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Limpahkan 70 Berkas Kasus Kerusuhan 22 Mei ke Kejati DKI

Kompas.com - 19/06/2019, 18:58 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengirimkan 70 berkas perkara kasus kerusuhan 21-22 Mei tahap pertama ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

"Berkas perkara sudah kita kirim ke Kejati DKI sejumlah 70 berkas perkara tanggal 18 Juni 2019," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).

Penyidikan dilakukan di Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya, Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya, Direktorat Narkoba dan Polres Jakarta Barat.

Baca juga: Jenis Senjata yang Dipakai untuk Tembak Korban Kerusuhan 22 Mei Masih Didalami

"Dari 70 berkas perkara itu, ada (berkas perkara dari) Ditkrimum 35 berkas, Ditkrimsus 16 berkas, Ditnarkoba ada 11 berkas dan di Polres Jakbar ada 8 berkas. Kita sudah tahap pertama untuk kasus perusakan dan penyerangan kepada anggota Polri," ujarnya.  

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah mendata jumlah anggota polisi yang terluka dan bangunan yang rusak akibat kerusuhan 21-22 Mei.

Tercatat 234 anggota polisi yang menjadi korban kerusuhan tersebut. Sejumlah pos lalu lintas polisi diantaranya pos lantas Sabang dan Cut Meutia juga dirusak massa perusuh.

Baca juga: 234 Anggota Polisi Terluka dan Puluhan Kendaraan Rusak akibat Kerusuhan 21-22 Mei

"Ada kerusakan bangunan, itu ada di asrama (Brimob) Petamburan, Jakarta Barat, Polsek Petamburan, Pos Sektor Sabang, pos lantas Sarinah, pos lantas Slipi Jaya, pos lantas Cut Meutia, dan tiga ruko terbakar di Petamburan," kata Argo.

Selain kerusakan bangunan, lebih dari 50 kendaraan roda dua, roda empat, dan truk dinas brimob juga mengalami kerusakan.

"Ada 15 roda dua (rusak) di asrama Petamburan, 29 roda empat rusak sedang dan rusak parah, 2 bus brimob dibakar, 2 bus brimob dirusak, 2 truk brimob dirusak, satu truk Rubicon dinas brimob dirusak, dan satu Toyota Rush dinas brimob dirusak," ujarnya.

Baca juga: Dalami Korban Kerusuhan 21-22 Mei 2019, Penyidik Cari Rekaman CCTV Di Sekitar TKP

"Kemudian ada juga pos sektor Sabang (yang rusak) dan ada 4 kendaraan polisi yang dibakar," lanjutnya.

Saat ini, polisi terus melakukan penyidikan dan investigasi guna mengungkap otak dibalik kerusuhan 21-22 Mei tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com