Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

234 Anggota Polisi Terluka dan Puluhan Kendaraan Rusak akibat Kerusuhan 21-22 Mei

Kompas.com - 19/06/2019, 17:46 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya telah mendata jumlah anggota polisi yang terluka dan bangunan yang rusak akibat kerusuhan 21-22 Mei lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, ada 234 anggota polisi yang menjadi korban kerusuhan tersebut. Sejumlah pos lalu lintas polisi di antaranya pos lantas Sabang dan Cut Meutia juga dirusak massa perusuh.

"Ada kerusakan bangunan, itu ada di asrama (Brimob) Petamburan, Jakarta Barat, Polsek Petamburan, Pos Sektor Sabang, pos lantas Sarinah, pos lantas Slipi Jaya, pos lantas Cut Meutia, dan 3 ruko terbakar di Petamburan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).

Baca juga: Hasil Labfor Polri Temukan 2 Ukuran Proyektil di Tubuh Korban Pelaku Kerusuhan 22 Mei

Selain kerusakan bangunan, lebih dari 50 kendaraan roda dua, roda empat, dan truk dinas brimob juga mengalami kerusakan.

"Ada 15 roda dua (rusak) di asrama Petamburan, 29 roda empat rusak sedang dan rusak parah, 2 bus brimob dibakar, 2 bus brimob dirusak, 2 truk brimob dirusak, satu truk rubicon dinas brimob dirusak, dan satu toyota rush dinas brimob dirusak," jelas Argo.

"Kemudian ada juga pos sektor Sabang (yang rusak) dan ada 4 kendaraan polisi yang dibakar," lanjutnya.

Baca juga: Titik Terang Penyebab Korban Tewas Saat Kerusuhan 21-22 Mei...

Polisi telah menangkap 447 tersangka kerusuhan 21-22 Mei. Setelah dilakukan penyidikan, tersangka tersebut berasal dari sejumlah daerah seperti Lampung, Aceh, Banten, dan Jakarta.

"Kemudian dari kasus kerusuhan tersebut, ada pelaku anak yang melakukan kerusuhan. Ada sejumlah 35 tersangka," ungkap Argo.

Saat ini, polisi terus melakukan penyidikan dan investigasi guna mengungkap otak dibalik kerusuhan 21-22 Mei itu.

Sebagai informasi, aksi demonstrasi menolak hasil Pilpres 2019 pada 21-22 Mei 2019 berbuntut kericuhan di beberapa titik di Ibu Kota, seperti depan Gedung Bawaslu, Tanah Abang, dan Petamburan.

Menurut Polri, kerusuhan itu direncanakan dengan menunggangi aksi unjuk rasa menolak hasil Pilpres 2019.

Ada pihak yang ingin menciptakan martir agar memicu kemarahan rakyat terhadap aparat keamanan. Mereka ingin kerusuhan meluas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com