Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pegawai Terkena PHK Setelah Supermarket Giant Ditutup

Kompas.com - 24/06/2019, 17:29 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyusul penutupan enam gerai Giant, para pegawainya juga akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Gerai ritel Giant akan menutup enam tokonya yang berada di wilayah Jabodetabek pada 28 Juli 2019.

Wardoyo (50), merupakan salah satu pegawai yang terkena PHK.

Baca juga: 6 Gerai Giant di Jakarta, Depok, dan Bekasi Tutup, Ini 5 Faktanya

Di sela-sela membereskan barang di lorong supermarket, ia mengaku pasrah melihat tempat kerjanya akan ditutup. 

"Iya, di-PHK, kalau di sini (Giant Mampang Prapatan) palingan ada 32 orang (pegawai terkena PHK)," ucap Wardoyo saat ditemui Kompas.com, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2019).

Meski di PHK, pria yang sudah bekerja di Giant selama puluhan tahun itu tak mempermasalahkannya. 

Baca juga: Akan Ditutup, Giant Wisma Asri Bekasi Banjir Pengunjung meski Hari Kerja

Sebab, menurutnya, usianya sudah tua dan sudah cukup lama bekerja di Giant. 

"Ah, tidak masalah, umur saya juga sudah tua. Biarkan saja yang muda-muda yang diperkerjakan lagi sama perusahaan, saya ikhlas," ujarnya. 

Ia mengatakan, nantinya pegawai yang muda akan dialihkan ke perusahaan lain di bidang furniture milik PT Hero Supermarket Tbk (Hero).

Baca juga: Saat Giant Diserbu Pemburu Diskon karena Akan Tutup 6 Gerai...

"Nanti, kan, mau diambil (pegawai) yang muda-muda mau ke IKEA dikontrak lagi. Sementara (pegawai) yang tua-tua mengalah untuk pensiun dan memulai usaha yang lain," kata Wardoyo. 

Menurut dia, perpindahan pegawai Giant ke gerai furniture asal Swedia tersebut lantaran gerai itu dinilai tengah naik daun.

"Kan, sebenarnya, IKEA bagian dari Giant, jadi grup Hero, kan, bisnisnya banyak, di mana saja. Ada Guardian, Ikea, sekarang yang lagi berkembang itu IKEA, makanya banyak karyawan nanti dialihkan ke sana," ucapnya.

Baca juga: [POPULER MONEY] Tutup 6 Gerai, Giant Diskon 50 Persen | PHK Ribuan Karyawan Krakatau Steel

Sementara itu, pegawai Giant yang berusia lanjut dan terkena PHK akan diberikan pesangon sebagai modal usaha. 

"Saya mah buat modal saja itu uangnya biar tidak merepotkan anak yang sudah pada kerja," kata dia. 

Sementara itu, Tarmuji, pegawai Giant lainnya yang sudah bekerja selama 15 tahun ini mengaku belum memiliki rencana setelah terkena PHK.

Baca juga: Pengunjung Padati Giant di Bekasi yang Segera Ditutup dan Gelar Diskon

Penghasilannya dari Giant digunakannya selami ini untuk menghidupi keluarganya.

“Saya tidak tahu kerja di mana lagi, saya mah ikuti arusnya saja deh," kata Tarmuji.

Ia mengaku pasrah menerima apa pun keputusan perusahaan.

“Sedih sih tapi namanya juga kehidupan ya jalani saja, saya ikuti arus saja," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com